Lihat ke Halaman Asli

Salimun Abenanza

di sini maka di sana

Trauma Bahaya Korek Kuping

Diperbarui: 17 Juni 2015   13:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dalam satu minggu ini saya kena dua musibah dan salah satunya tentang korek kuping!

Habis mandi, habis berenang, atau lagi santai memang enak jika dibarengi dengan atraksi mengorek kuping. Korek kupingpun hari ini sudah banyak yang bertebaran. Ragam bentuknya dari kapas, lilis, hingga besi. Tujuan utama korek kupingpun jelas yakni mengkorek atau mengambil kotoran yang bersarang di sekitar gendang telinga. Akan tetapi ini benda cukup berbahaya dan mendatangkan jejak trauma yang lumayan cetar!

Penulis memang belum kapok sebelum-sebelumnya. Cukup sering memasukkan cutton bud untuk membersihkan telinga sedangkan saya dianugerahi telinga yang agak mini. Dulu sudah dua atu tiga kali kotorannya malah jeblok ke dalam. 'Disedot' di THT juga sebanyak itu. Akhirnya saya kapok setelah dua hari yang lalu saya memakai cutton bud. Ternyata hal itu terjadi lagi.

Kejadian dua hari yang lalu itu berbeda. Setelah merasa sakit sebentar mungkin karena kecolok lagi semua baik-baik saja. Akan tetapi pas malamnya kuping kiri saya serasa dimasuki terompet dan dibunyikan keras-keras sambil tulang telinganya dipukul-pukul, kemudian ngilunya sampai bikin mata berair. Pokoknya sakit banget. Tidak bisa tidur posisi juga harus miring ke kiri. Akhirnya setelah 2 jam dari gangguan hebat itu mulailah air menetes dari telinga kiri saya. Mengalir terus dan serasa di dalam telinga ada satu botol air yang jika kepala di goyang air itu juga akan bergoyang disertai efek dengung yang nyentrik.

Akhirnya besok pagi saya ke puskemas dan kata dokternya gendang telinga saya bolong dan terjadi peradangan dibagian dalam gendang telinga. makanya keluar air terus. Jadi dengan kata lain "lubang hidung Mas tambah satu" kurang lebih seperti itu kata buk dokter.

Mulai sekarang saya sudah antipati dengan cutton bud. Cukup sudah, cukup sampai disini saja.

Keep clean, and always watch your step

Sleman (gendang telinga yang robek bisa utuh kembali) 10-01-2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline