Lihat ke Halaman Asli

Oxana RenathaYuschak

President University undergraduate

Mengetahui Lebih dalam tentang Manajemen Risiko dalam Bisnis

Diperbarui: 9 November 2021   18:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

President University – Perencanaan risiko bukanlah peristiwa satu kali yang terbatas pada rencana manajemen risiko. Dengan permintaan perubahan, fase dan domain berikutnya, risiko baru muncul. 

Manajer proyek harus mampu mengidentifikasi, menilai, dan merespon risiko ini agar tidak menggagalkan proyek. Namun, risiko adalah sesuatu yang ditakuti oleh sebagian besar manajer proyek karena mereka tidak merasa bahwa mereka telah merencanakannya dengan baik. 

Maka itu, President University mengadakan workshop “Mengelola Risiko untuk Manajer Proyek” pada tanggal 15 Oktober 2021, yang akan membantu Anda mempelajari cara merencanakan, mengidentifikasi, menilai, merespons, menerapkan, dan memantau risiko di seluruh proyek.

Workshop ini menghadirkan Andri Tanuwijaya sebagai pembicara dan narasumber. Ia adalah pemilik PT. Sinergi Karya Solusindo, yakni sebuah perusahaan konsultan IT. Harapannya, workshop ini dapat memotivasi para pengusaha untuk lebih berhati-hati dalam perencanaan risiko.

Andri memulai workshop dengan menjelaskan definisi manajemen risiko sebagai suatu pendekatan terstruktur atau metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman dan sebagai suatu rangkaian aktivitas manusia yang termasuk di dalamnya penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan atau pengelolaan sumberdaya. 

Ia juga mengungkapkan strategi risiko yang dapat diambil antara lain adalah dengan memindahkan risiko kepada pihak lain (transfer risk), menghindari risiko (avoid risk), mengurangi efek negatif risiko (mitigate risk), dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu (accept risk).

Tinjauan Proses Manajemen Risiko

Peninjauan proses manajemen risiko proyek dijelaskan oleh Andri dengan mendefinisikan terlebih dahulu bagaimana aktivitas manajemen risiko akan dilakukan. Kemudian, dilanjutkan dengan penentuan aspek-aspek seperti strategi risiko, metodologi, peran dan tanggung jawab, pendanaan, waktu, dan Stakeholder Risk Appetite.

“Saat sudah mengetahui aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan, hal yang perlu ditentukan selanjutnya adalah strategi risikonya. Terkait ini, diperlukan pendekatan umum untuk mengelola risiko pada proyek bersangkutan. Nah, setelah itu, ditentukan metodologinya, bisa dengan melakukan pendekatan khusus terhadap proyek dan mengetahui alat serta sumber data yang digunakan,” ungkapnya.

Setelah menentukan strategi dan metodologinya, Andri mengatakan peran dan tanggung jawab untuk setiap jenis aktivitas dalam rencana manajemen risiko perlu untuk diperhatikan. Oleh sebab itu, menurutnya, penentuan pimpinan, dukungan, dan anggota tim sangat penting serta tanggung jawab masing-masing dalam setiap aktivitas perlu dipahami terlebih dahulu.

Andri juga menekankan pada aspek pendanaan, yang dapat dibuat dengan mengidentifikasi dana yang dibutuhkan untuk kegiatan terkait Manajemen Risiko Proyek. “Protokol pendanaan untuk penerapan cadangan kontingensi dan manajemennya juga harus ditetapkan, ya. Itu penting dalam manajemen risiko,” tambahnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline