Lihat ke Halaman Asli

Tegina pebiana

Mahasiswa uin mataram

Negative Thingking: Niat Ingin Menyebar Kebaikan Dianggap Riya'?

Diperbarui: 22 Januari 2024   23:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bismillahirohmanirrohim, teman teman sekalian yang berbahagia. Semoga Rahmat allah senantiasa Bersama kita semua. Kemudian, sholawat serta salam tidak lupa kita haturkan kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW. Yang telah membawa kita semua dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang.

 Dalam konteks ini saya akan membawakan topik mengenai riya'. Teman teman sekalian pasti tidak asing dengan kata riya' kan?


Untuk sekedar mengingatkan Kembali, riya'  berasal dari Bahasa arab yakni ru'yah (menampakkan). Apa yang di tampakkan?, yupp.. perbuatan perbuatan baiknya atau kelebihan kelebihannya atau dengan tujuan ingin mendapat pujian dari manusia dan tidak di niatkan karena Allah SWT. Kemudiam bagaimana nih kalau ada orang yang membuat postingan dakwah tentang nasifat atau mengingatkan agar senantiasa berbuat baik atau berzikir? Apa itu riya'?.


Baiklah, kita bahas disini Bersama. Seperti yang sudah saya paparkan di atas, bahwa riya' itu dimana seseorang melakukan kebaikan dengan tujuan mendapatkan pujian dan bukan dari niat karena Allah. Seperti misalkan ada seseorang yang solat di tempat umum kemudian orang-orang memujinya karena solatnya yang begitu khusyuk. Dia yang tadinya berniat ibadah karena Allah tetapi begitu mendapat pujian dari manusia ia seketika menjadi lebih khusyuk bahkan sampai menangis dalam do'a nya sehingga kian banyak pujian yang ia dapatkan, maka saat itu juga ia di anggap riya'.
Mengapa begitu? Bukankah solatnya bertambah khusyuk dan itu bagus?


Teman-teman sekalian. Riya' bukan hanya dari awal berniat ingin di perhatikan. Tetapi saat kalian melakukannya kemudian ada yang memperhatikan dan memuji kemudian kalian menjadi ingin terus mendapat pujian dan kalian melakukannya lebih lagi. Niat yang tadinya lillahita'ala berubah menjadi keinginan di sanjung dan di puji.


Lalu bagaimana dengan zaman sekarang, dimana banyak postingan kebaikan dimana mana, bahkan kadang ada yang memposting dirinya yang sedang mengaji, melakukan solat dan kegiatan agama lainnya. Apa itu termasuk riya?


Tunggu dulu, jangan terburu-buru mengklaim seseorang melakukan riya'. Kita tidak tau bagaimana dan apa yang ia pikirkan, jadi sangatlah tidak baik menuduh seseorang yang sedang melakukan kebaikan dengan melakukan postingan seperti itu. Bisa saja postingannya yang mengaji itu berniat untuk mengingatkan kalian semua untuk mengaji. Tidak ada yang tau apa yang ia fikirkan saat mempostingnya bukan?.


Kemudian bagaimana dengan fulan yang terus terusan posting dirinya yang sedang membuat postingan mengenai keilmuan agama? Kajian? Apa ia ingin di puji seorang yang berilmu? Ingin di puji sebagai ustad/ustadzah?


Baiklah, hentikan pemikiran yang seperti itu. Hilangkan negative thingking di otak kalian. Sesekali berhusnuzonlah. Di zaman sekarang apa sih yang tidak si posting? Bahkan materi pembelajaran pun mempunyai postingannya tersendiri. Bisa saja si fulan sedang membuat media pembelajaran atau edukasi melalui postingannya. Bisa saja si fulan merekam kajian agara kalian yang asik rebahan di kamar menjadi bisa mengikutinya meski melalui postingannya. Tidak ada yang tau bagaimana isi hatinya. Entah ia berniat karena Allah atau karena manusia, itu bukan tugas kita untuk menilainya. Itu akan menjadi tugas allah untuk menghakiminya di akhirat kelak.


Teman teman sekalian, sungguh jangan sesekali meremehkan riya'. Sadar maupun tak sadar bisa saja kita sering melakukan riya'. Ada beberapa Tindakan riya' yang mungkin tidak kita sadari, seperti: sengaja mempercepat solat Ketika di tempat umum dan tidak sekhuyuk Ketika solat sendirian dengan alasan tidak ingin mendapat pujian atau di lihat orang. Pede sekali.. seolah kalian menarik untuk di perhatikan.


Kemudian ada pula yang dengan sengaja lebih mengkhusyuknya solatnya dan lain sebagainya. Intinya riya' itu ialah, dimana seseorang melakukan atau meninggalkan suatu amalan di karenakan manusia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline