Lihat ke Halaman Asli

Hidup

Diperbarui: 29 Mei 2021   04:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Wahai hidup temanilah aku berjalan menuju negeri kejujuran
 melewati jalan jalan kebenaran

Wahai hidup,
Jalanku mendaki berangin dan dingin setelah kelana itu menuliskan namanya di relung hatiku

Namun dengan mudahnya mencabik cabik jiwaku hendak menyeretku ketempat jauh dari cahaya

Hidup, terimakasih telah menemaniku menguatkanku saat peladang jambu kristal membiarkan seseorang mendorongku dengan keras 

Wahai pemilik hidup berkahilah sisa perjalanan dengan rahmat-Mu menuju negri yang tak pernah ada kesia siaan

Cimahi, 28 Mei 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline