Kutulis puisi pagi ini Samibil menggiling cucian yang tertumpuk semalam. Oh ya... masak airpun sebentar lagi mendidih setelah ini siap-siap mengepel lantai.
Aku terpesona dulu waktu SMA. Ibuku merampungkan semua pekerjaan rumah sendiri dengan senang hati. Sebelum anak-terjaga lagi.
Sampaikan pada hari, bahwa aku menunggu nyalanya. Bernyanyilah burung pagi, lagu merdu tentang semangat orang -orang yang dapat melewati "corona"
Ah ...puisi ini mungkin asal saja tapi aku cipta dengan hati bahagia, ku tuliskan saja sesukanya ku lakukan walau terburu-buru
Nah ...Alhamdulillah sudah selesai semua, sarapan dan berangkat kerja melihat wajah bocah manis dan celotehnya yang ceria.
Cimahi, 26 Agustus 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H