Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Malam

Diperbarui: 4 Juli 2019   05:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Langit malam riuh dengan doa doa

Orang menitikan air mata

Menjunamkan  sepenuh tulang tulang

Menyimpan benang benang harap di ujung keningnya

Membuka kedua tangannya

Aku di sini terus di sini

Memasukan namamu dalam bahagia

Meski jauh meski kabut

Tak lepas mengiringmu

Aku sedang menyusun bunga bunga

Meroncenya menjadi mahkota 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline