Lihat ke Halaman Asli

Hanya Memetik Bintang

Diperbarui: 3 Februari 2019   12:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di sini aku hanya memetik bintang dari matamu. Waktu malam telah surutkan hujan, Seperti kunang-kunang menerangi gelap. Sebelum datang fajar tadi malam. 

setiap ujungnya menyala terang. Di atas langit di atap rumahku. Peristiwa yang mengubah kepiluan menjadi kekuatan. Petikan bintang pula dari ujung rambutmu. 

Wajah-wajah tenang rupawan.  Menatap teduh di basahnya tangan dan alis, lalu puisi itu menjadi sejarah. Hanya nyala bintang  kupetik dari hatimu. 

Cimahi,  3 February 2019     




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline