Lihat ke Halaman Asli

Percakapan

Diperbarui: 4 Januari 2019   18:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak mungkin berhenti percakpan kita,  meski musim berganti. Sebab di matamu, menyimpan begitu banyak pertanyaan. Yang tak terjawab lekas

Lalu siapa yang akan menampung hujan, saat air mata berderai. Masihlah telihat senyuman mentari mengabarkan benderang

waktu memang terus memihak pada kehidupan,  setiap detiknya menghitung perjalanan. Menyediakan angka dalam almanak untuk segala kehingaran dan kesunyian

percakapan kita masih belumlah usai, hingga ujung senja kembali menuliskan guratan puisi. Tentang jalan- jalan keabadian. 


Cimahi, 4 Desember 2018


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline