Tak mungkin berhenti percakpan kita, meski musim berganti. Sebab di matamu, menyimpan begitu banyak pertanyaan. Yang tak terjawab lekas
Lalu siapa yang akan menampung hujan, saat air mata berderai. Masihlah telihat senyuman mentari mengabarkan benderang
waktu memang terus memihak pada kehidupan, setiap detiknya menghitung perjalanan. Menyediakan angka dalam almanak untuk segala kehingaran dan kesunyian
percakapan kita masih belumlah usai, hingga ujung senja kembali menuliskan guratan puisi. Tentang jalan- jalan keabadian.
Cimahi, 4 Desember 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H