Lihat ke Halaman Asli

Wajah Puisiku

Diperbarui: 20 November 2018   06:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dari apa kutuliskan puisi
Yang  sering menyala dari sinar matamu
Di bawahnya   kata-kata berjatuhan
Menjadi api dalam hatiku
Terkadang padam terkadang menyala
Membakar semua kata
Wajah puisiku memerah

Lalu kutuliskan  puisi dari
Teduh hatimu,  berlembar-lembar
Tak berkesudahan
Bagai air hujan yang deras
Memadamkam semua kalimat 
Yang terbakar
Wajah puisiku lalu membiru
Berulang kali menahan rindu


Cimahi,  20 November 2018








Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline