Lihat ke Halaman Asli

Terbata- bata Itu Aku

Diperbarui: 29 Mei 2018   05:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Akulah yang selalu terbata bata mencari memaknai setiap kata dari sang angin.

Aku juga yang membeku mengingat betapa separuh usiaku selalu di rucuki hujan

Aku sengaja menerobos di bawah airnya agar luruh debu yang mengikutiku.

Aku terlalu banyak bersenda gurau bermain main dengan mimpi dan bayang

Aku menunggu bulan ini agar setiap sunyiku bermakna setiap gaduhku berisi do'a

Dan aku menjadi seorang bemburu yang memohon berjuta ampunan

Dan barangkali kaulah yang mengerti setiap diamku bertandang

Dan mungkin kau yang tahu menterjemahkan kataku memusing

Di sela sajadah ku tancapi kening, terbata-bata itu aku menghening

Di selubung harap ampunan untukku untukmu, kau dia dan kita semua

Menghalau kabut di depan mata jantung dan hati kita.

Cimahi,26 Mei 2018




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline