Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Sajak Awan

Diperbarui: 29 Maret 2018   15:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Awan memutih karena tunduk

Berarak di sela sela azan

Warnanya tinggalkan hiruk 

Melukiskan ketenangan

Awan tak  ingin tersasar

Dikelilingi cahaya terpendar

Menghapus rasa hati yang gusar

Memerciki amarah yang sering membakar

Awan kembali jelajahi lembah

Langitpun kian bening

Jiwa jiwapun  menglemah sumerah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline