Lihat ke Halaman Asli

Di Ujung Malam

Diperbarui: 26 Agustus 2017   00:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam akan sampai ke ujungnya,bukan karena bingkainya telah retak,namun itulah kenyataan bahwa malam akan selalu membuat lukisannya sendiri. Di seperempat bulan Agustutus yang akan berakhir. Tembang kemerdekaan sekaligus do'a kemerdekaan mengajarkanku banyak arti kelahiran dan kepergian. Begitulah bulan melewati malam hingga menemui pagi kembali dengan segala kenangan.

Ujung malam selalu memberikan nasehatnya mau diapakan sisanya.Sampai bulan menipis teriris awan, sepenggal kisah berulang membungkus sebagian harapan yang masih beku. Menjadi tasbih tasbih malam dalam keheningan.

Memanggil dengan nama nama agung, malam memasukan cahayanya di hati jiwa jiwa yang tenang.

Cimahi,25 Agustus 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline