Lihat ke Halaman Asli

Yulius Roma Patandean

TERVERIFIKASI

English Teacher (I am proud to be an educator)

Aksi Cepat Tanggap Warga Lokal Merespon Bencana Di Musim Hujan

Diperbarui: 20 Januari 2025   16:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kolase foto rumah warga yang tertimpa pohon tumbang. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Hujan lebat tengah melanda Kabupaten Tana Toraja dalam dua minggu terakhir. Hampir setiap sore, hujan lebat disertai angin kencang terjadi. Durasi hujan rata-rata berlangsung hingga berjam-jam, dari sore hingga tengah malam.

Seiring dengan tingginya intensitas hujan ini, maka semua warga Tana Toraja wajib waspada. Apalagi jika mengingat peristiwa di tahun 2024 yang mana berbagai bencana alam menimpa Tana Toraja, mulai dari banjir, tanah longsor, hingga pohon tumbang.

Bencana pohon tumbang pun baru-baru ini terjadi di Kelurahan Salubarani. Hujan lebat disertai angin kencang pada hari Jumat, 17 Januari 2025 yang lalu membuat satu rumah rusak tertimpa pohon tumbang. 

Kejadian terjadi sekitar pukul 21.00. Pemilik rumah awalnya mengira sambaran petir. Bunyi keras pohon yang menimpa bagian emper rumah panggung tersebut menghasilkan suara seperti sambaran petir. Dahan pohon yang bertemu atap seng menghentak telinga. Pemilik baru sadar bahwa bukan sambaran petir ketika mendapati ada dedaunan pohon dalam satu kamar tidur yang terimbas pohon tumbang.

Oleh karena rumah yang tertimpa ada di perbukitan dan tak memiliki tetangga dan pada malam yang sama sedang berlangsung ibadah pelepasan jenazah di salah satu tetangga, maka bencana pohon tumbang baru diketahui keesokan harinya. 

Kondisi rumah setelah diperbaiki warga. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Mengetahui bencana tersebut, beberapa warga terdekat langsung bergerak cepat mendatangi rumah tersebut. Mereka membersihkan ranting dan dahan kayu cemara yang menimpa rumah. 

Kepala rumah tangga yang tertimpa bencana tak bisa berbuat banyak. Ia cacat, hanya bisa menggunakan tongkat untuk berjalan. Sehingga, sewaktu pohon tumbang menimpa rumahnya, tak banyak yang bisa dilakukannya. Tambahan pula, istri dan anak-anaknya sedang ada di ibadah kedukaan.

Warga secara mandiri membawa alat mesin pemotong, gergaji dan sejumlah alat pertukangan lainnya. Mereka yang datang  secara sukarela membantu perbaikan rumah. Dalam tempo satu hari, rangka rumah dan atap yang rusak telah diganti dan diperbaiki.

Kepedulian warga gereja kepada pemilik rumah. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline