Musim Hujan yang dirindukan warga, khususnya petani tak selalu berakhir indah. Kewaspadaan akan hadirnya tumpahan air dari langit ini wajib tetap terjaga. Ancaman bencana tetap mengintai kapan saja, apakah itu banjir atau longsor.
Hujan deras tiada henti sejak hari Rabu hingga Sabtu pekan di hampir seluruh Kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan mulai mengindikasikan akan mendatangkan bencana. Curah hujan dengan intensitas tinggi telah memicu naiknya volume air sungai dan luapan air.
Terkini, banjir telah mengepung beberapa wilayah di Kabupaten Barru sejak hari Jumat malam hingga Sabtu pagi ini. Berdasarkan informasi dari postingan dan live media sosial dari warga dan penumpang kendaraan yang melintas, terdapat dua wilayah dengan kondisi terparah.
Kecamatan Balusu dan area perumahan BTN Amaro adalah dua lokasi dengan kondisi terparah. Melihat tayangan live dari bapak Jamal Passalowongi, genangan air sudah merendam setengah badan mobilnya yang terparkir di garasi. Semua rumah dalam kompleka pun telah terendam.
Sejauh mata memandang, air sudah sepinggang orang dewasa merendam seluruh area BTN Amaro. Dampak dari luapan air ini adalah terganggunya jalan Trans Sulawesi Makassar-Barru sebelum memasuki area Kota Barru.
Air telah meluber menutupi badan jalan dan mulai menghambat arus lalu lintas. Kendaraan besar masih bisa melintas secara perlahan dan kondisi sebaliknya wajib hati-hati untuk sepeda motor dan minibus.
Kondisi serupa terjadi di wilayah Mangkoso, Balusu dan Takkalasi hingga perbatasan Pare-Pare. Menurut informasi warga setempat, kondisinya cukup parah karena telah merendam rumah warga. Jalan Trans Sulawesi pun ikut terdampak.
Antrian panjang kendaraan dari arah Pare-Pare menuju Makassar dan sebaliknya telah terjadi sejak subuh. Tinggi dan derasnya aliran air yang menggenangi jalan utama Trans Sulawesi membuat kendaraan tak bisa melintas.
Mobilitas warga dan pasokan kebutuhan ekonomi pun terganggu sejenak. Secara khusus para pemudik yang akan merayakan Natal dan Tahun Baru kini terhalang di perjalanan.