Akhir semester saat ini sedang berjalan di seluruh sekolah Indonesia. Semua jenjang sedang memasuki tahap akhir yang sakral, yakni menjelang pembagian buku laporan pendidikan.
Di berbagai daerah, jenjang SD sudah melaksanakan pembagian buku laporan pendidikan. Sementara jenjang SMP dan SMA masih berproses pada rekapitulasi penghitungan nilai akhir setiap mata pelajaran.
Sementara itu, pada minggu terakhir menjelang masuk masa libur Natal dan Tahun Baru, rapat-rapat akhir semester pun juga mulai berlangsung. Seperti yang terjadi di UPT SMAN 5 Tana Toraja.
Agenda utama rapat dinas akhir semester ganjil adalah pengecekan hasil rekapitulasi nilai dari semua mata pelajaran. Satu agenda tambahan adalah pelaksanaan kegiatan Komunitas Belajar (Kombel) dengan dua topik pembahasan, yakni penyempurnaan visi & misi sekolah dan berbagi praktik baik pengalaman saya mengajar di Korea Selatan.
Kembali ke agenda rapat dinas sekolah. Rapat bukan sekedar rutinitas. Kepala sekolah terlebih dulu melakukan sosialisasi kebijakan baru terkait pendidikan. Beliau juga melakukan refleksi umum proses belajar di sekolah selama satu semester.
Selanjutnya, satu per satu wali kelas melaporkan kondisi terakhir nilai anak walinya. Termasuk melakukan komunikasi dengan guru mapel tertentu jika masih didapati nilai-nilai yang dianggap belum tuntas.
Wali kelas juga melaporkan gambaran umum kedisiplinan dan karakter anak walinya. Beberapa wali kelas melaporkan kondisi anak yang akan pindah sekolah pada semester depan karena terganjal karakter kedisiplinan.
Hal lain yang termuat dalam rapat dinas adalah informasi detail yang terklarifikasi terhad perkembangan siswa, antara wali kelas dan guru mata pelajaran.
Salah satu informasi yang menguat adalah adanya mata pelajaran yang dikategorikan "pelit" memberi nilai. Setelah dikonfirmasi, guru mapel bersangkutan mengklarifikasi kondisi yang sebenarnya. Bukanmya beliau pelit mengeluarkan nilai. Permasalahannya adalah beberapa siswa memang tak memiliki kemampuan dasar dan tak ada perkembangan sama sekali.
Klarifikasi antara wali kelas dan guru mapel ini sangat penting. Sehingga, tidak menimbulkan informasi miring terkait guru tertentu.