Sekolah yang nyaman bagi siswa dan guru salah satunya ditunjang oleh ketersediaan toilet atau WC yang bersih.
Toilet siswa dan guru yang bersih dan nyaman sejatinya merupakan wujud dari implementasi pendidikan karakter yang berkesinambungan dari jenjang PAUD, SD, SMP, SMA hingga level universitas dan lingkungan masyarakat.
Semakin bersih lingkungan sekolah, maka sebenarnya semakin baik penanaman karakter di sana. Termasuk toilet dan WC sekolah yang bersih.
Toilet nyaman terkait dengan kuantitas bilik toilet yang berimbang dengan jumlah siswa. Jika toilet hanya satu dan siswa mencapai ratusan, maka tentu saja rawan membuat toilet kurang bersih dan kurang nyaman.
Saya dengan jantan dan jujur mengakui bahwa pendidikan karakter di sekolah-sekolah Korea Selatan sejauh ini unggul jauh dibanding di Indonesia. Saya berani mengatakan demikian karena saya menyaksikannya sendiri ketika mengikuti program pertukaran guru Asia Pasifik. Salah satu wujudnya adalah kedisiplinan siswa dalam menjaga kebersihan toilet.
Secara khusus di sekolah penempatan saya, Jejuseo Middle School, tidak pernah saya mendapati area toilet siswa dengan bau pesing. Tak ada tulisan-tulisan ala mural di dinding. Kualitas kebersihan toilet siswa sama dengan toilet guru.
Ruangan toiletnya pun agak lapang. Dilengkapi dengan fasilitas wastafel, tissu, gantungan pakaian dan tempat menaruh baramg-barang.
Selain itu, ruangan toilet dirancang dan ditata dengan konsep minimalis. Sekilas saya membandingkan fasilitas toilet di Jejuseo Middle School setara dengan fasilitas toilet di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Saya pernah bergurau, "Lantai toilet pun bisa ditempati baring-baring." Saking bersih dan wanginya toilet di sekolah.