Pesta demokrasi tingkat daerah telah usai pada hari Rabu, 28 November 2024, serentak di seluruh Indonesia. Pilkada untuk memilih kepala daerah 5 tahun ke depan secara umum telah bisa diketahui sambil menunggu hasil rekapitulasi manual KPU.
Di Pilkada Tana Toraja, berdasarkan hasil hitung cepat versi real count dari seluruh TPS, paslon nomor urut 1, Zadrak Tombeg & Erianto Laso Paundanan (Zatria) menang telak atas paslon nomor 2, Victor Datuan Batara & Jhon Diplomasi (Visi).
Berdasarkan hasil rekap dari 426 TPS, Zatria menang dengan persentasi 64% dan sisanya 36% untuk paslon Visi.
Tanpa menunggu hasil hitung manual dan rekapitulasi dari KPU, dengan selisih suara yang sangat signifikan, pasangan Zatria sudah bisa dipastikan memenangkan pilkada Tana Toraja.
Zatria maju di pilkada Tana Toraja dengan dukungan 7 partai politik, yakni Gerindra, Nasdem, PDIP, Hanura, Gelora, Perindo dan PKS.
Kemenangan Zatria secara khusus menjadi kemenangan bersejarah untuk salah satu partai politik pengusung, yakni PDI Perjuangan. Moncong Putih akhirnya pecah telur. Seperti diketahui khalayak Tana Toraja, partai yang dikomandoi Megawati Soekarno Putri ini tak pernah menang di pilkada Tana Toraja.
Inilah kali pertama PDIP memenangkan Pilkada Tana Toraja sejak era pemilihan langsung. Selama beberapa periode pemilihan, PDIP selalu kalah dan hanya menjadi penonton.
Pada pilkada 2020, PDIP mengusung Albert Patarru' dan Jhon Diplomasi. Pasangan tersebut hanya menempati posisi ketiga. Paslon Theofilus Allorerung dan Zadrak Tombeg menjadi pemenang dan paslon incumbent, Nico-Victor di posisi kedua.
Mundur lagi ke pilkada 2015, PDIP mengusung pasangan Theofilus Allorerung dan Yohanis Lintin Paembongan. Mereka kalah dari pasangan Nico Biringkanae dan Victor Datuan Batara.