Lihat ke Halaman Asli

Yulius Roma Patandean

TERVERIFIKASI

English Teacher (I am proud to be an educator)

Tantangan Guru Hebat Indonesia Maju di HGN 2024

Diperbarui: 25 November 2024   17:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana upacara Hari Guru Nasional 2024 di Kabupaten Tana Toraja. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2024 dilaksanakan tanggal 25 November 2024. Upacara HGN yang dirangkaikan dengan HUT ke-79 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dilaksanakan serentak di seluruh wilayah Indonesia.

Sementara acara puncak HGN tingkat nasional akan diselenggarakan tanggal 28 November 2024. Tema besar HGN tahun 2024 adalah Guru Hebat, Indonesia Kuat. 

Tantangan besar tentunya dihadapi dunia pendidikan Indonesia di bawah tema Guru Hebat, Indonesia Kuat. Untuk menjadi guru Hebat, bukanlah perkara mudah.

Dimulai dari peran seorang guru yakni sebagai pengajar, pendidik, pembimbing dan penilai hasil belajar. Empat peran pokok ini masih menjadi pekerjaan  rumah besar setiap guru.

Tetapi, tak perlu jauh melihat tantangan itu. Kondisi miris justru ada di depan mata. Entah terjadi di semua daerah atau hanya di tanah kelahiranku.

Pada upacara HGN dan HUT ke-79 PGRI di Kabupaten Tana Toraja, kedisiplinan dan karakter guru-guru masih perlu perbaikan. Contoh sederhana, barisan guru sangat sulit diatur. Lebih mudah mengatur barisan siswa.

Undangan upacara tepat jam 8 pagi, tetapi, faktanya pada jam tersebut banyak guru masih lalu lalang di sekitar lokasi. Bahkan di saat penaikan bendera Merah Putih, justru terlihat dua orang guru dengan seragam batik kusuma bangsa sedang asik melakukan live dan memotret dari lantai 2 gedung sekolah.

Di sisi lain, peserta upacara yang didominasi oleh guru justru tidak teratur barisannya. Sebagian besar hanya bisa bertahan sampai selesai penaikan bendera.

Banyak barisan yang bolong karena pesertanya mencari tempat berlindung di bawah pohon. Sangat miris melihat kondisi tersebut. Di tengah tuntutan menaikkan tunjangan guru, tetapi pada hal-hal sederhana, justru perilaku guru kalah dari siswa.

Sampai-sampai bapak bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung yang bertindak selaku inspektur upacara, menyentil perilaku guru-guru yang fokus mengusir anjing masuk lapangan dibandingkan memperhatikan prosesi penaikan bendera.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline