Di sela-sela menuntaskan tugas pokok sebagai duta budaya pada program Asia-Pacific Teacher Exchange 2024, saya meluangkan waktu di akhir pekan untuk menjelajahi Pulau Jeju, Korea Selatan.
Perjalanan ke Seogwipo membawa saya ke satu tempat paling ikonik di kota bagian timur Pulau Jeju, yaitu Jeongbang Waterfall. Ini adalah objek wisata instagramable berupa air terjun alamiah. Aliran sungai dari arah Gunung Hallasan langsung mengarah ke bibir pantai karang Laut Cina Timur.
Setelah menyaksikan sekilas sejarah Seogwipo di Seobok Exhibition Hall, saya meneruskan langkah kaki sejauh 150 meter memasuki area Jeongbang Waterfall. Di jalan ini, masih disuguhi satu lokasi menarik lagi, yakni sebuah monumen peringatan peristiwa duka ketika ada warga Seogwipo yang meninggal karena kecelakaan di air terjun Jeongbang beberapa tahun yang lalu.
Akses jalan masuk area parkir Jeongbang Waterfall bisa dilalui kendaraan kecil. Sementara bus, wajib parkir di Seobok Exhibition Hall.
Halaman parkir Jeongbang Warerfall cukup luas, meskipun berada di bibir tebing curam. Di sini tersedia beberapa kedai kuliner Korea. Dan yang selalu menjadi pusat perhatian saya adalah toilet.
Toilet di sini sangat bersih, wangi dan dilengkapi fasilitas digital. Teknologi toilet kering memang menjadi primadona di Korea Selatan.
Rimbunnya pohon pinus di sekitar area sedikit menghalangi tiupan angin laut ya g tentu saja memberikan kesejukan.
Pengunjung cukup padat saat saya tiba. Mereka berasal dari warga lokal Korea, Cina dan banyak wisatawan mancanegara.
Setelah membayar tiket masuk Jeongbang Waterfall senilai 2.000 Won (dewasa), saya langsung turun melalui ratusan anak tangga. Masih ada satu pos pengecekan tiket di pertigaan jalur keluar. Sekitar 50 meter dari ticket entrance office.