Lihat ke Halaman Asli

Yulius Roma Patandean

TERVERIFIKASI

English Teacher (I am proud to be an educator)

Eksperimen Thiago Motta Hasilkan Kekalahan Perdana Juventus

Diperbarui: 24 Oktober 2024   19:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Juventus harus menelan pil pahit usai kalah untuk pertama kalinya musim ini. Kekalahan perdana penguasa Serie A Liga Italia ini didapatkan dari VFB Stuttgart pada pertandingan ketiga babak penyisihan Liga Champions Eropa,  Rabu dini hari WIB (23/10/2024). Makin menohok, Juventus menerima kekalahan perdana di kandang sendiri, Juventus Stadium.

Stuttgart membawa pulang 3 poin berharga dari Turin berkat gol semata wayang El Bilal Toure di menit ke-90+2.

Derita Juventus makin bertambah karena harus kehilangan bek Danilo yang menerima kartu merah.

Ada yang perlu digaris bawahi dari kekalahan perdana Juventus ini. Untuk pertama kalinya, pelatih Thiago Motta melakukan eksperimen pada skema permainan.

Motta dikenal dengan pakem 4-2-3-1 selama ini baik di pertandingan kompetisi domestik maupun 2 laga awal Liga Champions. 

Pada laga melawan Stuttgart, ternyata Motta menerapkan sepakbola terbuka dan menyerang. Ia menerapkan pola 4-3-3. Skema yang belum pernah dicoba sebelumnya. 

Penikmat bola, khususnya tifosi Juventus memang telah lama menantikan taktik sepakbola menyerang Thiago Motta di Juventus. Ini tentunya skema perjudian bagi Motta. Seperti dua sisi mata uang. Hasilnya tak bisa diprediksi. 

Permasalahannya adalah Juventus sedang krisis pemain kunci. Mulai dari sektor belakang. Gleison Bremer harus istirahat panjang karena cedera. Nico Gonzalez di posisi gelandang serang juga masih cedera. Gelandang jangkar Teun Koopmeiners tak bisa tampil karena cedera tulang rusuk yang dialaminya ketika melawan Cagliari.

Memainkan dua bek sayap muda Juventus yang tampil bagus saat Juventus mengalahkan Lazio di liga, Nicola Savona dan Juan Cabal sedikit menjadi tambahan perjudian Motta.

Keduanya masih minim pengalaman pada laga prestisius sekelas kompetisi si kuping besar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline