Masa kampanye pemilihan kepala daerah di tingkat provinsi dan kabupaten/kota sementara berlangsung. Beragam strategi diterapkan oleh tim kampanye, partai pendukung dan paslon untuk meyakinkan calon pemilih agar memilih mereka pada tanggal 27 November 2024 mendatang.
Salah satu sasaran sosialisasi dari paslon adalah para generasi Z. Calon pemilih dari generasi kelahiran pada rentang tahun 1997-2015 ini memiliki daya pikat tersendiri bagi kontestan.
Secara khusus di pilkada Kabupaten Tana Toraja yang diikuti oleh dua pasang kontestan, gen Z bahkan memiliki posko kampanye tersendiri. Pasangan nomor urut 1, Zadrak Tombeg-Erianto Laso' Paundanan mendapatkan support dari grup Gen Z Zatria.
Deklarasi dukungan kelompok gen Z telah dilakukan beberapa waktu yang lalu. Kelompok ini pun telah memprakarsai kegiatan dance modern untuk memperkenalkan pasangan Zatria kepada pemilih.
Sementara pasangan nomor urut 2, Victor Datuan Batara-John Diplomasi menempuh cara tersendiri untuk menggandeng gen Z. Sejauh ini, belum ada deklarasi dukungan kelompok gen Z Tana Toraja.
Salah satu aktifitas terbaru kalangan gen Z paslon dengan akronim VISI ini adalah mengadakan nonton bareng (nobar) pada laga kualifikasi putaran ketiga grup C Piala Dunia 2026 antara Cina melawan Indonesia. Ratusan pendukung dari gen Z memadati posko pemenangan VISI di Jalan Poros Makale-Rantepao.
Terlepas dari upaya menggaet pemilih pemula dari gen Z ini, sebenarnya ada PR besar buat para paslon. Sejauh mana perhatian mereka dan Pemda Tana Toraja nantinya jika terpilih? Apakah melibatkan gen Z di masa kampanye akan berbanding lurus dengan janji paslon untuk menjembatani kebutuhan dan kompetensi Abad 21 yang dimiliki oleh gen Z.
Jangan sampai, gen Z hanya penggembira di masa kampanye. Setelah terpilih dan duduk di tampuk 01 dan 02, peran gen Z terabaikan karena terkungkung oleh kontrak politik dengan partai pengusung.