Lihat ke Halaman Asli

Yulius Roma Patandean

TERVERIFIKASI

English Teacher (I am proud to be an educator)

Pasar Lekke' Simbuang yang Terpencil dan Mempesona

Diperbarui: 19 Agustus 2024   16:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Warga menjual kopi di pasar Lekke'. Sumber: diolah dari Sahabat Solata Channel

Kecamatan Simbuang di Kabupaten Tana Toraja. Tidak hanya populer karena medannya yang menguji adrenalin. Pesona bentangan alam dan kearifan lokal masih melekat kuat di sana. 

Banyak cerita yang akan ditemui ketika menginjakkan kaki di kecamatan Simbuang. Salah satunya keberadaan salah satu pasar tradisional, pasar Lekke'. Pasar ini berlokasi di kampung Lekke' yang sekaligus menjadi ibu kota kecamatan. Pasar Lekke' berada dalam wilayah pemerintahan Kelurahan Sima. 

Walaupun sudah berstatus kelurahan, tetapi Sima masih menyimpan satu kampung terjauh bernama kampung Pabatan. Untuk menjangkau kampung ini, harus ditempuh dengan berjalan kaki, naik kuda atau naik motor trail selama berjam-jam. 

Situasi inilah yang memberikan keunikan tersendiri bagi para pengunjung pasar Lekke'. Warga dari Pabatan akan berjalan kaki atau menuntun kuda-kuda mereka selama berjam-jam untuk bisa datang bertransaksi di pasar Lekke'. 

Kehadiran kuda-kuda lokal dengan muatan hasil alam inilah yang memberikan pemandangan asli peradaban lokal yang masih tersisa di Simbuang. Ada kopi robusta dan arabica yang telah dikuliti secara manual. Pemandangan warga dengan ciri khas sarung akan mewarnai sebagian besar pengunjung pasar. Laki-laki, perempuan, tua, muda hingga anak-anak kental dengan selimut sarung. 

Tenun Simbuang adalah warna tersendiri keragaman pemakai sarung di pasar Lekke'. 

Jika ada aral di tengah perjalanan, maka warga dari Pabatan atau warga dari kampung lain bisa saja menemui pasar yang telah bubar menjelang tengah hari. 

Artinya, untuk bisa menikmati suasana pasar Lekke' warga harus berkejaran dengan waktu. Pasar ini memang hanya beroperasi beberapa jam saja. Dari pagi hingga menjelang tengah hari. 

Di pasar Lekke', kita akan menjumpai banyak warga yang masih mencari dan membeli minyak tanah sebagai bahan bakar. Jergen-jergen mungil lusuh akan menjadi tas tambahan warga. Kondisi ini berlatar belakang wilayah Simbuang belum tersentuh aliran listrik PLN secara menyeluruh. Adapun listrik PLN baru beroperasi di San sejak minggu ini. 

Berbicara kuliner di pasar Lekke, tentunya banyak didominasi oleh kue lokal warga di sana. Kalaupun ada kue modern, dibawa oleh para pedagang dari luar. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline