Lihat ke Halaman Asli

Yulius Roma Patandean

TERVERIFIKASI

English Teacher (I am proud to be an educator)

Olimpiade Paris 2024: Nilai Historis Medali Perunggu Gregoria Mariska

Diperbarui: 6 Agustus 2024   13:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gregoria Mariska Tunjung dan medali perunggu Olimpiade Paris 2024. Sumber: screenshot Vidio 1 via @BadmintonTalk.

Indonesia akhirnya pecah telur di Olimpiade Paris 2024. Sekeping medali berhasil dikalungkan ke satu atlet bulu tangkis. 

Adalah Gregoria Mariska Tunjung, tunggal putri satu-satunya Indonesia yang berlaga di Paris yang berjasa menorehkan raihan medali perunggu.

Dengan beban berat bahwa cabang bulu tangkis adalah favorit kuat penyumbang medali Olimpiade, khususnya medali emas; Gregoria Mariska menjadi pion tunggal yang tersisa melanjutkan pertarungan.

Sebagai pengingat, sejak pertama kali dipertandingkan di Olimpiade Barcelona 1992, bulu tangkis adalah satu-satunya penyumbang medali emas hingga Olimpiade Tokyo 2020.

Di Paris, punggawa bulu tangkis Tanah Air justru tak mampu berbuat banyak. Ganda putra, ganda campuran, ganda putri dan dua tunggal putra berguguran. Hanya menyisakan Gregoria Mariska seorang diri yang bisa melangkah jauh hingga ke babak empat besar. 

Jika mau dikatakan beban Jorji berat, ya sangat berat. Jorji menjadi tumpuan terakhir bulu tangkis untuk mendulang medali. Bertarung sendirian membawa bendera Indonesia sejak babak 8 besar, sulit dikatakan tekanan mental dan psikisnya.

Di babak semifinal, langkah Jorji remi terhenti setelah dikalahkan tunggal putri nomor satu dunia asal Korea Selatan, An Se Young. Namun, perlu dicatat bahwa Jorji mampu merepotkan An Se Young, peraih medali emas tunggal putri di Paris; yakni mengalahkan wonderkid Korsel di set pertama.

Lalu, medali perunggu itu kemudian resmi melingkar di leher Jorji ketika calon lawannya di perebutan medali perunggu, Carolina Marin dan He Bingjiao tak bisa menuntaskan laga semifinal. Marin harus mundur karena cedera. Secara otomatis, He Bingjiao lolos ke final dan Marin mengakhiri petualangannya di Paris. Serta-merta Jorji tak perlu bertanding lagi untuk mendapatkan medali perunggu Olimpiade.

Sehingga, sekeping medali perunggu Olimpiade Paris 2024 ini memiliki nilai historis tersendiri bagi Gregoria Mariska.

Jorji satu-satunya penjaga tradisi medali Olimpiade dari cabang bulu tangkis, meskipun bukan medali emas lagi. Sejarah pun mencatat bahwa merah putih pertama kali berkibar di Paris 2024 lewat hasil jerih payah Jorji.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline