Seperti oase di padang pasir. Demikianlah tunggal putri Indonesia di cabang bulu tangkis, Gregoria Mariska Tunjung di Olimpiade Paris 2024.
Nomor tunggal putri memang diragukan untuk berbuat lebih banyak di bulu tangkis. Bahkan di luar Olimpiade pun, tunggal putri kalah pamor dari kedigdayaan Cina, Jepang, Cina Taipei, Thailand, India dan Spanyol.
Prestasi minor tunggal putri inilah yang membuat penampilan satu-satunya wakil Indonesia, Gregoria Mariska di Paris sedikit diragukan.
Ekspektasi besar justru diberikan kepada tunggal putra dan ganda putra. Wajar, karena di dua nomor itulah dominasi Indonesia di dunia bulu tangkis.
Namun, pemain bernama lengkap Gregoria Mariska Tunjung Cahyaningtias ini menjawab ekspektasi minor di nomor tunggal putri dengan pencapaian yang mengejutkan. Dengan predikat satu-satunya wakil Indonesia di cabang tepok bulu yang tersisa, Gregoria Mariska sukses lolos ke babak semifinal.
Sabtu siang WIB, 3 Agustus 2024, Porte de La Chapelle Arena, Paris; menjadi saksi kebangkitan tunggal putri Indonesia. Menghadapi mantan tunggal putri nomor satu dunia asal Thailand, Ratchanok Intanon; Gregoria menang dengan straight set, 25-23 dan 21-9.
Ini adalah penampilan terbaik Gregoria Mariska di Paris. Jika disimpulkan, kunci keberhasilan Jorji kalahkan Intanon adalah tenang, fokus dan bermain taktis.
Kemenangan mengejutkan pemain yang akrab disapa Jorji ini jelas membangkitkan asa menjaga tradisi medali emas olimpiade di cabang bulu tangkis.
Lolosnya Jorji ke babak semifinal Olimpiade Paris menjadi sejarah baru di nomor tunggal putri. 16 tahun penantian hingga tunggal putri kembali lolos ke babak 4 besar Olimpiade.
Jorji menjadi tunggal putri keempat yang mencapai babak ini. Ia menyamai pencapaian Susi Susanti (1992 & 1996), Mia Audina (1996), dan Maria Kristin Yunita (2008).