Libur kenaikan kelas telah berakhir. Dunia pendidikan di Indonesia kini sudah memasuki hari kedua tahun ajaran 2024/2025. Semua jenjang persekolahan kembali aktif menatap tahun ajaran yang baru.
Hari pertama sekolah (HPS) dimulai tanggal 8 Juni 2024. Khusus di Provinsi Sulawesi Selatan, ketentuan HPS telah diatur dalam surat keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan tentang Hari Pertama Sekolah dan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2024/2025.
Khusus pada hari pertama sekolah di SMAN 5 Tana Toraja, semua guru dan tenaga kependidikan hadir sepenuhnya di sekolah. Termasuk peserta didik, baik kelas XI, XII maupun peserta didik baru yang akan masuk kelas X.
Pada umumnya, hari pertama sekolah masih dianggap biasa saja. Belum ada pembelajaran di kelas, jadwal belajar masih sementara disusun oleh wakasek kurikulum, pun masih terpengaruh oleh pengurangan dan penambahan guru.
Di luar situasi umum hari pertama sekolah, terdapat banyak hal penting yang sebenarnya tak boleh terabaikan. Masuk kembali ke lingkungan kerja pada hari pertama bukan hanya menjadi ajang pertemuan kembali para guru dan tendik setelah berlibur selama kurang lebih dua minggu.
Hari pertama sekolah menjadi momentum terbaik kesiapan memasuki tahun ajaran baru. Selain koordinasi jumlah jam mengajar dengan sesama guru serumpun, pembicaraan kelas mana yang akan diajar juga terselesaikan di HPS ini.
Suasana SMAN 5 Tana Toraja menjelang hari pertama MPLS. Sumber: dokumentasi pribadi.
Selain itu, ketersediaan perangkat agar ajar sebenarnya adalah yang paling utama. Setelah melakukan kegiatan pembuatan perangkat ajar melalui kegiatan In House Training seminggu sebelum libur, hari pertama sekolah dijadikan sebagai waktu konfirmasi pengumpulan perangkat ajar berupa Alur Tujuan Pembelajaran, Modul/RPP, bahan ajar, dll kepada tim kurikulum untuk selanjutnya disahkan sebagai Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) dan diberlakukan di tahun ajaran baru.
Pertemuan peserta didik kelas XI dan XII dengan wali kelas barunya juga sangat penting. Di masa kurikulum merdeka, pertemuan ini menandai dimulainya kegiatan menyusun kesepakatan kelas.
Dalam pertemuan antara wali kelas dengan anak wali, terkoordinasi kegiatan bersih-bersih kelas dan lingkungan sekolah dengan maksimal.