Lihat ke Halaman Asli

Yulius Roma Patandean

TERVERIFIKASI

English Teacher (I am proud to be an educator)

Meninjau ART sebagai Solusi Transportasi Darat di Daerah

Diperbarui: 9 Juni 2024   08:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana transportasi massal di Makassar, Sulawesi Selatan. Sumber: dokumentasi pribadi.

Setiap saat kebutuhan akses transportasi warga semakin meningkat. Seiring perkembangan zaman, sarana transportasi juga menuntut update teknologi. 

Secara khusus di Indonesia yang telah menjadi salah satu pasar besar kendaraan, media transportasi roda empat semakin diperbarui. 

Warga dan pelaku usaha angkutan berlomba-lomba memperbaharui alat transportasi mereka.

Semakin baru model dan teknologi transportasi di Eropa, Jepang, Korea, Tiongkok dan Amerika, maka warga Indonesia berlomba-lomba memilikinya.

Akan tetapi, kondisi ini bukannya membuat mobilitas warga makin membaik. Justru makin menambah kemacetan.

Macet terjadi karena warga lebih memilih naik kendaraan pribadi dibandingkan naik kendaraan umum.

Warga pun mengoleksi kendaraan roda empat lebih dari satu buah. Sehingga makin menambah beban polusi udara, konsumsi bahan bakar dan kepadatan lalu lintas.

Beberapa daerah sudah mengembangkan alat transportasi massal yang bertujuan untuk mengurangi kemacetan dan terjangkau oleh warga. 

Yang paling populer adalah Transjakarta, Transjateng dan Trans Mamminasata di Sulawesi Selatan. Hanya saja, baik Transjateng dan Trans Mamminasata tidak selaris Transjakarta.

Saya pernah menggunakan moda Trans Mamminasata dari Bandara Sultan Hasanuddin menuju Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan di kota Makassar. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline