Bencana longsor banyak terjadi di wilayah Kabupaten Tana Toraja sejak awal April 2024. Korban jiwa pun tak terhindarkan dari masifnya kejadian tanah longsor. Musim hujan dengan curah hujan tinggi menjadi ondikator utama tingginya kejadian tanah longsor.
Salah satu titik longsor terparah terjadi di Lembang (desa) Palesan, Kecamatan Rembon. Di tempat inilah kejadian longsor pertama di Tana Toraja. Longsor yang disertai banjir bandang dari tebing perbukitan ini memutus akses jalan dari ibu kota kabupaten menuju Kecamatan Bonggakaradeng dan Simbuang. Mobilitas warga dan arus distribusi logistik perekonomian terhenti selama puluhan hari.
Selain memutus akses jalan, bencana longsor juga merusak sejumlah rumah warga. Mulai dari kerusakan ringan hingga rusak berat dan rusak total. Longsor memang tak menimbulkan adanya korban jiwa, tetapi kerugian materi diperkirakan puluhan juta rupiah bahkan mencapai ratusan juta jika ditambahkan dengan adanya uang tunai yang disimpan warga yang ikut tertimbun tanah longsor.
Kerukunan Keluarga Palesan (KKP) Wilayah Makale dan Rantepao kemudian urunan mengumpulkan dana bantuan untuk membantu sejumlah warga yang rumahnya rusak tertimpa longsor di Lembang Palesan.
Dana yang terkumpul kemudian disalurkan setelah mendata rumah-rumah warga yang layak menerima bantuan. Terdapat enam rumah warga yang terdampak dan dinilai layak untuk mendapatkan sejumlah dana bantuan untuk memperbaiki rumah mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H