Lihat ke Halaman Asli

Yulius Roma Patandean

TERVERIFIKASI

English Teacher (I am proud to be an educator)

Air Tanah Kecamatan Simbuang yang Masih Lestari

Diperbarui: 5 April 2024   21:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Air tanah yang mengalir ke UPT SMPN Satap 2 Simbuang. Sumber: dok. pribadi.

Air adalah kebutuhan utama manusia selain udara. Tanaman dan ternak pun boleh hidup karena ketersediaan air. Air yang jernih dan segar merupakan dambaan setiap orang. Sehingga air selalu dicari sepanjang waktu. 

Air tanah tanpa modifikasi proses adalah anugerah alam yang tiada duanya. Air jernih dari mata air yang masih lestari tentu membawa kenikmatan bagi warga pemakainya. Air jernih dan alamiah yang mengalir dari mata air mampu memberikan rasa aman akan kesehatan. 

Cara warga memenuhi kebutuhan air semakin beragam. Ada yang rutin membeli air galon, air kemasan atau paling umum berlangganan air dari PDAM. Konsep ini pada umumnya terjadi di perkotaan. Berbeda jika masih tinggal di pedesaan, pemanfaatan sumur alamiah sebagai sumber air masih terjadi. 

Di sisi lain, pemanfaatan sumur bor dan air ledeng juga banyak terdapat di lingkungan warga. Sumur bor sejauh ini sangat populer. Terlebih penggunaan pompa celup yang tidak bising makin digemari. Sumur bor pun sudah merambah pedesaan. 

Hanya saja, pemanfaatan sumur bor bukan tanpa masalah. Pengeboran secara masih hingga kedalaman puluhan meter bisa mempengaruhi labilnya tanah. Sesekali, kondisi ini mengakibatkan pergeseran tanahtanah dan bisa mendatangkan dampak negatif yang lebih besar lagi. 

Satu hal yang menarik tentang keberadaan air adalah ketersediaan air yang melimpah di hampir semua wilayah Kecamatan Simbuang. Air tanah yang keluar dari sela-sela bebatuan hampir mengalir sepanjang tahun. Airnya pun jernih. Pernah seorang guru yang menemani saya dalam perjalanan kedua ke Simbuang menyampaikan bahwa air yang mengalir di sepanjang ruas jalan menuju Simbuang, bisa langsung diminum. Memang, sangat jernih. Air yang mengalir di beberapa titik jalan sangat jernih. 

Masih tersedia dan jernihnya air tanah di Simbuang tidak terlepas dari masih tersedianya penyangga air, yakni hutan. Walaupun  hutan pinus mendominasi pegunungan dan perbukitan Simbuang, tetapi air tetap terjaga. Jadi, tak mengherankan bila musim kemarau, air tergenang masih sering dijumpai pada ruas jalan menuju Simbuang. 

Dapat dikatakan bahwa air tanah masih melimpah di Simbuang. Jadi, wajar saja keberadaan ternak liar seperti kerbau, sapi dan kuda juga didukung oleh masih siapnya air segar sebagai konsumsi dan penghijau rerumputan. 

Konteks penerapan kearifan lokal dari pengaruh kepercayaan Alukta, masih mempengaruhi terpeliharanya alam dan lingkungan di Simbuang. Meskipun  pembukaan ladang jagung terlihat masih dengan cara pembakaran lahan, akan tetapi penggunaan herbisida hampir dipastikan tidak ada. Inilah penyebab lain masih lestarinya air di Simbuang. 

Cara hidup yang masih berdampingan dengan alam turut berkontribusi atas ketersediaan  sumber mata air alamiah. Gangguan pada sumber air umumnya datang dari perilaku ternak liar, khususnya kerbau yang banyak membutuhkan asupan air setiap hari. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline