Lihat ke Halaman Asli

Yulius Roma Patandean

TERVERIFIKASI

English Teacher (I am proud to be an educator)

Catatan Penting Permainan Impresif Indonesia Saat Dikalahkan Australia

Diperbarui: 29 Januari 2024   15:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ivar Jenner berebut bola dengan pemain Australia. Sumber: REUTERS/Thaier Al-Sudan

Pertandingan pertama babak 16 besar Piala Asia 2023 mempertemukan Australia melawan Indonesia. Laga ini berlangsung di Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Qatar. Kick off pertandingan dimulai pukul 19.30 WIB. 

Timnas Indonesia menampilkan permainan impresif melawan Australia yang lebih berpengalaman dan mapan. Meskipun mampu merepotkan lawan, pada akhirnya Indonesia harus mengakhiri petualangannya di gelaran Piala Asia 2023 setelah kalah telak 4 gol tanpa balas dari The Socceros. Timnas kalah dan gagal lolos, akan tetapi tetap membanggakan atas pencapaian dan terutama visi permainan di atas lapangan.

Indonesia yang tidak diunggulkan tampil dengan jersey kebesaran merah-merah. Pelatih Shin Tae Yong melakukan perubahan strategi melawan Australia. Selama babak penyisihan grup, formasi yang diturunkan pelatih asal Korea Selatan ini lebih cenderung bertahan, maka melawan Australia yang menjadi salah satu unggulan calon juara, formasi 3-4-3 dimainkan oleh Shin Tae Yong. Formasi ini sedikit memberikan kejutan bagi pecinta bola nasional dan termasuk Australia. Tujuh pemain naturalisasi juga diturunkan sebagai starter. 

Ernando Ari masih dipercaya sebagai penjaga gawang. Tiga penghuni barisan belakang adalah trio naturalisasi, yakni Elkan Baggott, Jordi Amat, dan Sandy Walsh. Empat gelandang diisi oleh Shayne Pattynama, Justin Hubner, Ivar Jenner dan Asnawi Mangkualam. Sementara, Marselino Ferdinan,  Rafael Struick dan Yakob Sayuri menjadi trio penyerang timnas.

Formasi menyerang timnas Garuda langsung tampil impresif dan melakukan gebrakan di dua menit awal babak pertama. Asnawi Mangkualam Bahar, kapten tim, langsung mengobrak-abrik pertahanan Australia. Hanya saja umpannya tak terbaca penyerang timnas, Rafael Struick. 

Para pemain starting eleven yang diturunkan bermain dengan penuh percaya diri. Mereka tenang dan terlihat sangat profesional. Aliran bola dari kaki ke kaki berjalan dengan mulus. Skill setiap pemain Garuda pun mulai terlihat. 

Rafael Struick membuka peluang pertama pada menit ke-6. Membelakangi gawang lawan, striker ADO Denhaag ini menyontek bola yang masih sedikit melambung di atas mistar gawang kiper Australia, Mathew Ryan. 

Keasikan menyerang dengan skema 3-4-3, para pemain Garuda sedikit melonggarkan pertahanan. Elkan Baggott yang sedikit maju menyerang, berhasil dieksplorasi oleh Jackson Irvine. Australia pun unggul 1-0 di menit ke-12 lewat gol bunuh diri Baggott.  Tendangan Irvine sebelumnya menyentuh kaki Elkan Baggott sehingga sedikit mengelabui Ernando Ari. 

Tertinggal satu gol tak membuat permainan timnas melempem. Para pemaian tetap leluasa memainkan bola dan menyusuri pertahanan Australia. Yakob Sayuri hampir saja menyamakan kedudukan di menit ke-16. Beruntung, Ryan berhasil mengamankan bola dari kejaran striker PSM Makassar tersebut. 

Sementara Rafael Struick juga bekerja keras untuk mengalirkan bola ke gawang lawan. Skill dan olah bolanya berkali-kali merepotkan pemain The Soccerros. Pengalaman bermain di liga profesional Belanda memberikan kekuatan personal bagi Struick. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline