Lihat ke Halaman Asli

Yulius Roma Patandean

TERVERIFIKASI

English Teacher (I am proud to be an educator)

Tiki Taka Ganjar Unggul di Balik Saling Serang Anies dan Prabowo pada Debat Ketiga

Diperbarui: 8 Januari 2024   07:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana saat tiga calon presiden mengikuti Debat Calon Presiden Pemilu 2024 Putaran Ketiga di Istora Senayan, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (7/1/2024). (Foto: KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO)

Debat ketiga capres yang digelar oleh KPU di Istora Senayan pada Minggu, 8 Januari 2023 telah berakhir. Jika ditanya siapa yang unggul, maka jawaban saya adalah capres nomor urut 3, yakni Ganjar Pranowo. 

Berdasarkan pandangan umum saya selama menyimak debat dari awal hingga selesai, Ganjar layak menjadi pemenang debat. Strategi yang digunakannya sangat matang dan mematikan. 

Jika disandingkan dengan strategi permainan sepakbola oleh klub-klub Eropa, maka strategi capres yang diusung oleh PDIP, PPP, Hanura dan Perindo ini menggunakan strategi tiki taka yang dimainkan oleh Barcelona. 

Tiki taka Ganjar dalam memainkan tempo debat sangat luar biasa. Setiap sesi yang diperuntukkan baginya, dimanfaatkan dengan maksimal. Ucapannya lugas dan tegas. Ide, gagasan dan kritiknya tidak asal-asalan. Ganjar menggunakan data pembanding untuk mematangkan ide, gagasan, sanggahan dan kritik. 

Bekal sebagai legislator dan gubernur masing-masing dua periode telah memberikan pengalaman kepada Ganjar bagaimana memposisikan diri dalam pemerintahan, pengambilan keputusan strategis dan keberpihakan pada rakyat. 

Penegasan akan bebas korupsi pada pengambilan kebijakan terkait pertahanan jelas memiliki dasar, yakni Ganjar terlebih dulu mengumpulkan informasi dari blusukannya ke berbagai tempat. 

Berbeda dengan capres nomor 1, Anies Baswedan yang cenderung menyerang. Pola yang digunakannya mirip dengan Manchester United. Banyak menyerang tapi kebobolan oleh lawan. Serangannya terlalu fokus pada satu sisi tetapi lupa menutup lubang di sisi pertahanan lainnya. 

Alur serangan capres yang mengusung tema perubahan ini hanya satu arah saja, yakni lebih banyak menyerang sisi pertahanan capres nomor 2. Serangan aktif ini bahkan sering menyulut emosi capres dari koalisi Indonesia Maju. 

Sementara capres nomor 2, Prabowo Subianto lebih banyak menggunakan strategi bertahan. Bahkan bertahan total, bukan catenaccio ala Juventus. Pola yang ditetapkan Prabowo lebih cenderung mencontek strategi Jose Mourinho di AS Roma. Parkir bus tapi lupa menyerang, akhirnya digebuk lawan. 

Serangan bertubi-tubi dari Anies Baswedan  membuat Prabowo seringkali kehilangan ide untuk menjawab. Karena kesalahan, Prabowo berulang kali mengeluarkan pernyataan  yang mendukung pernyataan Ganjar. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline