Tuntas sudah penantian tim mana yang akhirnya sukses menemani FC Bayern Munich ke babak 16 besar Liga Champions Eropa. Terdapat tiga tim yang bersaing ketat memperebutkan satu tiket, yakni Galatasaray, Copenhagen dan Manchester United.
Laga terakhir babak penyisihan grup A yang mempertemukan Manchester United kontra Bayern dan Copenhagen versus Galatasaray pada akhirnya meresmikan Copenhagen sebagai runner-up grup A.
Bermain di Old Trafford, MU takluk dari tamunya, Bayern dengan skor 0-1. Gol tunggal yang membenamkan MU dicetak oleh Kingsley Coman pada menit ke-71. Otak dibalik jebolnya gawang MU adalah Harry Kane. Dialah yang memberikan umpan kepada Coman untuk menaklukkan kiper MU.
Kemana Setan Merah, Manchester United? Nasib buruk sepertinya belum berhenti menghampiri tim yang dilatih Erik Ten Hag. MU tersingkir dari kompetisi si Kuping Besar musim 2023/2024. Bahkan MU pun juga tak lolos ke putaran 32 besar Liga Eropa. Jatah ini jatuh ke Galatasaray. MU harus kuat menahan malu sebagai tim juru kunci grup A.
Harapan MU untuk berkompetisi di Eropa sirna setelah Copenhagen juga mampu meraih tiga poin kala menjamu Galatasaray. Skor 1-0 sudah cukup untuk membuat haru biru di kota Copenhagen.
Bayern keluar sebagi juara grup A dengan koleksi 16 poin. Copenhagen di posisi kedua mengoleksi 8 poin. Galatasaray menempati peringkat ketiga dengan koleksi 5 poin dan MU duduk manis di posisi juru kunci mengoleksi 4 poin.
Hanya sekali menang dan sekali imbang dicetak MU dalam 6 laga penyisihan grup. Parahnya lagi, MU kebobolan 15 kali. Terpaut satu gol dari jumlah 16 gol yang dilesakkan Bayern. Setan Merah juga minus 3 gol dari segi produktifitas.
MU seolah menjelma menjadi tim medioker. Setan Merah kini tak menakutkan lagi. Keangkeran Theater of Dreams Old Trafford pun sudah meredup. Sepeninggal Sir Alex Ferguson masalah silih berganti datang di kubu MU.
Apa sih yang salah dengan Setan Merah saat ini? Komposisi pemain, semuanya mumpuni dan berlabel bintang. Gawang MU sangat mudah dijebol lawan, padahal ada kiper tangguh sekelas Andre Onana. Pelapisnya pun tak kalah moncer, Tim Heaton. Kondisi pertahanan pun bukan kaleng-kaleng. Di sana ada Luke Shaw, Raphael Varane, Harry Maguire dan Diogo Dalot, ditambah pelapis Aaron Wan-Bissaka dan Johny Evans. Lalu di barisan tengah hingga depan diisi sederet pemain kelas ekslusif seperti Sofyan Amrabat, McTominay, Bruno Fernandes, Garnacho, Hojlund dan Anthony. Pun demikian dengan kualitas pelatih Erik Ten Hag. Semuanya oke dan di atas kertas mampu menjadi kekuatan besar.
Mungkinkah ada masalah besar dalam ruang ganti MU yang tak lagi menunjukkan keharmonisan? Ataukah para pemain susah untuk berkreasi? Hanya pihak Setan Merah yang bisa memberikan jawabannya. Penikmat bola hanya menebak dan melakukan prediksi. Jelasnya adalah Setan Merah tak menakutkan lagi bagi lawan.