Lihat ke Halaman Asli

Yulius Roma Patandean

TERVERIFIKASI

English Teacher (I am proud to be an educator)

Spot yang Wajib Disinggahi Ketika Memasuki Wilayah Toraja

Diperbarui: 7 Desember 2023   18:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ikon baru spot foto wisatawan memasuki kota Makale. Sumber: dok. pribadi. 

Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara adalah dua kabupaten bersaudara yang menjadi tujuan wisata alam dan budaya di Provinsi Sulawesi Selatan. Jika diukur dari perbatasan Tana Toraja dan Enrekang, jarak Makassar ke Tana Toraja adalah 281 km. Jarak ini biasa ditempuh 7-8 jam naik bus. Menggunakan motor atau kendaraan pribadi bisa ditempuh dalam waktu 6-7 jam. Jika menggunakan kendaraan pribadi, waktu tempuh bisa lebih singkat, 6-7 jam.

Memasuki perbatasan Kabupaten Tana Toraja, kita akan disambut oleh sepasang pintu gerbang dengan ciri khas rumah adat dan ukiran Toraja. Di sini terdapat dua jembatan. Sebelah kiri merupakan jembatan baru hasil renovasi jembatan lama. Jembatan ini belum difungsikan. Lebih banyak digunakan wisatawan sebagai tempat parkir untuk beristirahat atau sekedar mengambil foto. Jembatan sebelah kanan adalah akses utama memasuki Tana Toraja. Gerbang ini adalah spot wisata dan spot foto pertama memasuki wilayah Toraja. Jika menggunakan kendaraan pribadi, wajib pelan-pelan di sekitar gerbang, mengingat seringkali ramai oleh pengunjung. Tambahan pula, jalan di depan agak terhalang tikungan pas dimana tiang pintu gerbang berdiri.

Tiga kilometer dari perbatasan kabupaten, terdapat sebuah SPBU yang bisa digunakan sebagai rest area, tarik tunai ATM atau sekedar sholat. Di sini tersedia gazebo dan area parkir yang luas utuk istirahat.

Sekitar 8 km setelah pintu gerbang perbatasan Tana Toraja-Enrekang, kita bisa singgah menikmati kesejukan dua objek wisata hutan pinus. Dari jalur trans Sulawesi akan menempuh jarak kurang lebih 400 meter untuk mencapai spot hutan pinus. Objek wisata pertama bernama hutan pinus Buntudatu. Spot ini berada di wilayah pemerintahan Lembang/Desa Buntudatu. DI jalur yang sama, hanya berjarak 100 meter dari hutan pinus Buntudatu, terdapat juga objek wisata hutan pinus Pa'tengko. Spot kedua ini berada dalam pengelolaan Bumdes Lembang/Desa Pa'tengko.

Suasana kedua hutan pinus ini sangat sejuk. Sangat sesuai untuk kegiatan outbond. Tersedia fasilitas flying fox di hutan pinus Buntudatu dan fasilitas adu adrenalin menggunakan kendaraan ATP di hutan pinus Pa'tengko.

Melanjutkan perjalanan ke ibu kota kabupaten Tana Toraja, jalan agak menikung. Terutama di jalur Buntudatu-Pa'tengko-Mebali. Akan dijumpai akses masuk lokasi bandar udara Toraja Airport dari lembang Pa'tengko. Meskipun tikungannya sedikit membuat kepala pening, jangan takut berkendara. Jalanan sudah mulus diaspal. Setelah melewati Lembang Pa'tengko, akan didapati spot foto dengan pemandangan perkampungan Tampo dan pegunungan Latimojong. Kita bisa berhenti di sini. Ada spot foto bernama Panorama Ba'ba-Ba'ba. Jika kemalaman dan hendak menginap, di sini pun terdapat restoran dan penginapan.

Sekitar 2 km kemudian, kita akan memasuki kelurahan Mebali. Nah, di sini jalan sudah mulai lurus. Hanya satu kilometer ke depan, terdapat Sahid Toraja Hotel. Ini adalah hotel pertama yang dijumpai ketika memasuki Tana Toraja. Selai itu akan ditemui akses masuk bandara Toraja Airport. Ada pula kompleks Pesantren Muhammadiyah di sebelah kanan dan kompleks Institut Agama Kristen Negeri Toraja di sebelah kiri.

Jika kehabisan bahan bakar akan ada pula SPBU di Minanga. Pemandangan mulai memanjakan mata sepanjang jalur Minanga menuju Makale. Persawahan tradisional akan bergantian dengan perbukitan batu menghiasi pandangan kita. Rumah-rumah adat Toraja dengan lumbung pun mulai berjejer di kejauhan.

Nah, memasuki kilometer 5, perbatasan kecamatan Mengkendek dan Makale, pengunjung wajib berhenti di sini. Ini adalah area berfoto, rest area dan tempat santai sejenak tanpa pengelola. Awalnya tempat ini hanyalah pinggir jalan biasa. Namun, sejak Pemda Tana Toraja di masa kepemimpinan Nico Biringkanae dan Victor Datuan Batara, gunung baru di depannya disulap dan dipasangi tulisan "SELAMAT DATANG, KOTA MAKALE, TORAYA MAELO. " Hanya hitungan jam setelah selesai pemasangan rangka baja dan nama, tempat ini diviralkan oleh pengunjung lokal lewat media sosial. Maka, makin populerlah spot yang biasa dikenal sebagai KM5 ini. 

Di masa pemerintahan Theofilus Allorerung dan Zadrak Timber, tulisan mengalami perubahan. Tulisan lama diganti dengan "SELAMAT DATANG DI KOTA MAKALE TORAYA MALA'BI'. Tulisan ini menjadi tanda kota Makale sudah dekat. Silahkan singgah berfoto sejenak. Siang atau malam, tempat ini bisa disinggahi. Suasana malam tak kalah meriah dengan suasana siang. Bahkan berfoto di malam hari justru memberikan pemandangan menakjubkan dengan tampaknya guratan bukit batu diterpa lampu. Seperti ada penampakan stalaktit ketika diterpa cahaya lampu yang menyorot tulisan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline