Puluhan bus digunakan untuk mengangkut sekitar 500 peserta yang berasal dari Koordinator Guru Penggerak kabupaten/kota se-Indonesia.
Perjalanan kami dimulai dari Menara Peninsula Hotel, Slipi, Jakarta Barat. Mobil bus yang kami tumpangi melaju secara perlahan. Panitia kegiatan bertindak selaku tour guide menjelaskan sejumlah tempat penting di ibu kota.
Sejumlah titik penting kami lewati. Ada gedung MPR, istana wakil presiden, istana negara, bundaran HI, patung kuda, Masjid Istiglal, Gereja Katedral, kompleks Gelora Bung Karno, Sarinah, Bawaslu RI dan sejumlah gedung kementerian. Oleh karena kami dari pendidikan, maka tak lupa kami menengok gedung Kemendikbudristek.
Hampir semua penumpang di bus berteriak "singgah dong, mau beli baju kaos yang ada gamabar Monasnya buat anak-anak" ketika berada di sekitar Monas. Pokoknya perjalanan yang seru.
Meskipun city tour singkat kami tidak menyempatkan diri untuk berfoto karena tidak dibolehkan oleh panitia, tapi pengalaman menyaksikan kota Jakarta ini sangat berharga bagi kami, terutama yang baru pertama kali datang di ibu kota negara, termasuk saya yang baru kali ini menikmati suasana ibu kota.
Jejak tingginya polusi udara di Jakarta kini benar-benar saksikan. Bukan hanya sekedar berita di TV yang viral beberapa waktu yang lalu. Jarak pandang terbatas oleh kabut polusi. Kualitas udara pun rendah. Saya pribadi merasakan sendiri perbedaan kualitas udara ketika berada di kampung saya di Toraja. Panitia kegiatan sampai mengingatkan peserta yang memiliki gejala asma untuk sebaiknya tidak ikut city your.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H