Lihat ke Halaman Asli

Yulius Roma Patandean

TERVERIFIKASI

English Teacher (I am proud to be an educator)

Pengalaman Perdana Menggunakan Pesawat Garuda Indonesia

Diperbarui: 29 November 2023   10:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sesaat sebelum naik pesawat Garuda Indonesia di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar. Sumber: dok. pribadi. 

Perjalanan ke Jakarta tanggal 23 November 2023 akan selalu menjadi kenangan indah perjalanan udara yang pernah saya jalani. Adapun maksud perjalanan saya adalah mengikuti kegiatan dari Kemdikbudristek, yakni Refleksi Peran Guru Penggerak dalam Transformasi Pendidikan. Terdapat 24 guru-guru koordinator guru penggerak dari setiap kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan ditambah 2 koordinator provinsi yang berangkat ke Jakarta untuk hadir sebagai peserta kegiatan. Oleh karena tidak ada kursi pesawat  Garuda Indonesia lagi yang kosong, maka 8 rekan memilih menggunakan Citilink.

Kami menggunakan maskapai penerbangan Garuda Indonesia dengan pesawat Boeing 737-800 dengan nomor penerbangan GA 641. Ini menjadi salah satu pengalaman berharga sepanjang sejarah perjalanan hidup saya. Ini kali pertama saya menginjakkan kaki di dalam ruang kabin penumpang Garuda Indonesia.

Siapa yang tak bangga menggunakan fasilitas maskapai penerbangan terbesar di Indonesia sekelas Garuda Indonesia. Termasuk saya. Setelah memasuki tempat mencetak boarding pass, petugas loket sangat ramah mengarahkan kami untuk antri di loket. Kami 18 orang yang menggunakan tiket kelas ekonomi, sangat terbantu di antrian ketika kami diarahkan untuk antri satu per satu di loket business class.

Layanan maksimal pun ditunjukkan personil petugas Garuda Indonesia ketika naik pesawat. Pramugari cantik nan manis dengan senyumannya menyambut di pintu masuk. Ia mengarahkan setiap penumpang sesuatu dengan nomor kursi yang tercetak di boarding pass. Tak lupa tersedia permen penyegar mulut di pintu masuk pesawat. Setiap penumpang saya lihat mengambil. Saya juga mengambilnya. 

Ruang kabin penumpang hampir sama dengan kabin pesawat jenis yang sama pada maskapai lain. Pramugari aktif mengatur tas bawaan penumpang. Mengarahkan ke tempat duduk dll dengan senyum ramah khas pramugari. 

Pesawat lepas landas di Bandara Sultan Hasanuddin pukul 11.10 wita. Tanpa getaran keras, pesawat terbang mulus di atas langit Makassar. Tempat duduk saya pas di samping jendela. Maka saya pun menikmati perjalanan udara kali ini dengan pemandangan dari langit. Pengalaman berharga yang jarang saya lakoni sebagai guru dari daerah. Hmmm... Sangat bersyukur mendapat undangan dari Kemdikbudristek dan bersyukur pula telah menjadi guru penggerak. 

Sekitar 30 menit mengudara, pramugari mulai membagikan makanan kepada semua penumpang. Ada tiga pilihan menu, nasi-suir ayam, nasi-ayam goreng dan nasi-ikan. Saya memilih ikan. Nampan mini dengan label Garuda Indonesia diberikan pramugari. Dalam boks nasi terdapat juga sedikit sayur dan saus. Selain itu, penumpang juga diberikan tawaran minum, berupa kopi susu, air mineral dan jus. Ya, sebagai penikmat kopi, saya pilih kopi. Lengkap sudah menu makan siang kami di pesawat. 

Sajian makan di atas pesawat Garuda Indonesia. Sumber: dok. pribadi. 

Sedikitpun saya tidak mengantuk di pesawat. Saya menikmati perjalanan saya. Usai menikmati sajian menu Garuda Indonesia, saya membaca majalah yang ada di depan saya. Banyak informasi menarik di dalamnya. Ada tempat wisata, kuliner, teknologi dan informasi layanan Garuda Indonesia. 

Selain itu, tersedia pula TV mini pada setiap kursi penumpang. Saya menikmati beberapa film yang tersedia. Saya sempat menonton movie lokal berjudul Jomblo dan satu film legendaris berjudul Hachiko

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline