Lihat ke Halaman Asli

Yulius Roma Patandean

TERVERIFIKASI

English Teacher (I am proud to be an educator)

Contoh Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Diperbarui: 9 November 2023   18:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemanfaatan Gelas Bekas di P5 SMA Tema Gaya Hidup Berkelanjutan. Sumber: dok. pribadi

Projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) adalah sebuah kegiatan pembelajaran berbentuk kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter peserta didik sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan.

 Projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang terpisah dari intrakurikuler. Tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran projek tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler. Selain itu, sekolah dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja untuk merancang dan menyelenggarakan projek penguatan profil pelajar Pancasila.

Penguatan profil pelajar Pancasila dilaksanakan dalam konteks  perayaan tradisi lokal, hari besar nasional, dan internasional. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menguatkan perwujudan enam karakter profil pelajar Pancasila pada fase fondasi. Keenam karakter tersebut, antara lain (1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia; (2) Berkebinekaan global; (3) Bergotong royong; (4) Mandiri; (5) Bernalar kritis; dan (6) Kreatif.

Keenam dimensi profil pelajar Pancasila perlu dilihat secara utuh sebagai satu kesatuan agar setiap individu dapat menjadi pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. Pendidik perlu mengembangkan keenam dimensi tersebut secara menyeluruh sejak pendidikan anak usia dini. 

Selain itu, untuk membantu pemahaman yang lebih menyeluruh tentang dimensi-dimensi profil pelajar Pancasila, maka setiap dimensi dijelaskan maknanya dan diurutkan perkembangannya sesuai dengan tahap perkembangan psikologis dan kognitif anak dan remaja usia sekolah. Selanjutnya, setiap dimensi profil pelajar Pancasila terdiri dari beberapa elemen dan sebagian elemen dijelaskan lebih konkrit menjadi subelemen.

Untuk pelaksanaan P5, pemerintah telah menetapkan tema-tema utama yang dapat dikerucutkan menjadi topik oleh satuan pendidikan sesuai dengan konteks wilayah serta karakteristik peserta didik. Konsep ini sesuai untuk jenjang PAUD. Sementara pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat, P5 mengambil alokasi waktu 20-30% (dua puluh sampai dengan tiga puluh persen) dari total jam pelajaran selama 1 (satu) tahun.

Alokasi waktu untuk setiap projek penguatan profil pelajar Pancasila tidak harus sama. Satu projek dapat dilakukan dengan durasi waktu yang lebih panjang daripada projek yang lain. Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak harus sama.

Pemerintah menetapkan tema-tema utama untuk dirumuskan menjadi topik oleh satuan pendidikan sesuai dengan konteks wilayah serta karakteristik peserta didik. Tema-tema utama projek penguatan profil pelajar Pancasila yang dapat dipilih oleh satuan pendidikan. Salah satu tema yang diangkat pada tulisan ini adalah Gaya Hidup Berkelanjutan dengan topik projek Hiker (Hidroponik Keren). 

Peserta didik adalah subjek utama dalam projek ini. Sebelum pelaksanaan projek, koordinator P5, kepala sekolah dan semua guru pendamping menyepakati satu tema yang akan dijalankan. Selanjutnya, semua peserta didik kelas X dikumpulkan di aula sekolah. Mereka kemudian berembuk untuk menentukan topik yang paling sesuai dengan kondisi yang dianggap penting dan urgen di sekitar sekolah. Salah satu peserta didik kemudian menyampaikan bahwa lokasi sekolah sangat sempit, lahan tanam sangat minim, dan sampah-sampah bekas air minum dan gelas es buah banyak bertumbuk di hampir semua tempat sampah yang ada di depan kelas.

Berdasarkan pendapat dari peserta didik tersebut, kemudian ditawakan kepada semua peserta didik yang hadir dan mereka menyetujuinya. Sehingga disepakatilah latar belakang pemilihan topik ini, yakni lokasi sekolah gersang, sempit, dan kurangnya lahan tanam di sekitar sekolah; dan tidak dimanfaatkannya botol-botol bekas air mineral di sekolah. Berdasarkan latar belakang, maka disusunlah tujuan projek, antara lain (1) peserta didik dapat menghijaukan sekolah dan menyediakan lahan tanam alternative; dan (2) peserta didik dapat memanfaatkan botol-botol bekas air minum di sekitar sekolah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline