Lihat ke Halaman Asli

Yulius Roma Patandean

TERVERIFIKASI

English Teacher (I am proud to be an educator)

Perjalanan Ke Masalle, Salah Satu Kecamatan Penyuplai Sayur Nasional di Kabupaten Enrekang

Diperbarui: 12 Oktober 2023   00:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sayur kol adalah komoditi utama di Kecamatan Masalle. Sumber: dok. pribadi.

Kabupaten Enrekang adalah salah satu daerah penghasil sayuran dan bawang terbesar di kawasan Indonesia Timur. Hasil pertanian berupa sayur kol, sawi putih, tomat, wortel, labu siam, seledri, cabe, bawang merah, bawang daun, ubi jalar, pepaya dan kentang adalah komoditi yang menjadi andalan Kabupaten Enrekang. Hasil bumi tersebut pun turut menyuplai pasar sayur, hotel dan restoran di berbagai provinsi, khususnya Indonesia Timur.

Beberapa kecamatan yang sumber penghasilan utama masyarakatnya dari pertanian sayuran antara lain Kecamatan Alla, Curio, Baraka, Baroko, Anggeraja, Masalle dan sebagian di Malua, Buntu Batu dan Bungin.  

Kali ini saya berkesempatan untuk menyusuri Kecamatan Masalle yang berada di bagian barat Kabupeten Enrekang, berbatasan langsung dengan Kabupaten Tana Toraja. Jika pernah mendengar objek wisata alam Ollon, Boggakaradeng, di Tana Toraja, maka ketika berada di Masalle, kawasan perbukitan Ollon terlihat sebagian.

Sejak awal mendengar kecamatan Masalle, perkiraan saya berada di bagian timur Kabupaten Enrekang bersama dengan Curio dan Malua. Ternyata saya salah. Setelah menerima undangan dari bapak Saparuddin, kepala sekolah SMAN 11 Enrekang, untuk menjadi narasumber In House Training (IHT) Implementasi Kurikulum Merdeka di sana, saya mencari informasi tentang sekolah ini di Google.

Lewat Google Maps akhirnya saya tahu, SMAN 11 Enrekang berada di Kecamatan Masalle, berbatasan dengan Kecamatan Baroko di bagian timur dan utara, Kecamatan Anggeraja di bagian selatan dan Kecamatan Bonggakaradeng dan Rano (Kabupaten Tana Toraja) di sebelah barat. 

Merujuk informasi Google Maps, jika saya berangkat dari Makale, ibu kota Kabupaten Tana Toraja, terdapat jarak sejauh 51,6 km yang ditempuh dalam waktu hampir 2 jam.

Menurut informasi dari bapak Saparuddin, ada beberapa pilihan akses yang bisa diambil untuk sampai ke Masalle. Jika dari Makale, rute pertama melalui Mebali-Gandangbatu-Buntu-Kaduaja-Tangsa-Baroko-Bubun Bia-Masalle. Rute kedua, Salubarani-Po'poran-Baroko-Bubun Bia-Masalle. Rute ketiga, Salubarani-Pana-Buntu Sugi-Baroko-Bubun Bia-Masalle. 

Dari semua rute yang ada, satupun belum ada yang pernah saya coba. Melihat jadwal yang dikirimkan pak Saparuddin, kegiatan IHT dimulai pukul 8 pagi. Adapun materi saya akan dimulai pukul 10 pagi setelah pembukaan dari Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah X Provinsi Sulawesi Selatan. 

Oleh karena perjalanan ke Masalle adalah perjalanan pertama kali, maka saya memilih mengendarai motor agar lebih leluasa dan mudah balik arah ketika tersesat nantinya. Rute yang saya ambil adalah opsi pertama lewat Mebali-Buntu-Baroko. Saya berangkat pukul 7 pagi dengan estimasi perjalanan 1 jam 30 menit. Rute Makale-Mebali hingga Kaduaja boleh dikatakan mulus karena dominan aspal. Akses jalan yang rusak sekitar 50 meter jalan tanah karena pergerakan tanah sepanjang tahun hanya ada di Malaleo, Gandangbatu. 

Memasuki perbatasan Enrekang-Tana Toraja, di Lembang Kaduaja, terdapat plang papan nama besar bertuliskan Ruas Jalan Provinsi Kotu-Masalle-Baroko-Mebali. Ini berarti jalur yang saya lewati nantinya akan menjadi jalan besar seukuran akses jalan poros Makale-Makassar. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline