Lihat ke Halaman Asli

Yulius Roma Patandean

TERVERIFIKASI

English Teacher (I am proud to be an educator)

Paolo Maldini dan Ricky Massara Diberhentikan Milan

Diperbarui: 7 Juni 2023   00:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Paolo Maldini. Sumber: Fabrizio Romano

Kabar kurang sedap diterima para tifosi AC Milan. Klub dari kota mode Italia berjuluk Rossoneri diberitakan telah memberhentikan direktur teknik Paolo Maldini dan wakil direktur Ricky Massara. Keputusan petinggi AC Milan tersebut sudah pasti memiliki latar belakang. Lalu, apakah keputusan memberhentikan kedua sosok tersebut sudah tepat atau justru akan menjadi sebuah blunder? 

Tensi tinggi pertemuan antara presiden Milan, Gerry Cardinale dengan Paolo Maldini ditengarai menjadi biang terhentinya kerja sama. Perbedaan visi antara presiden dan direktur telah membuat retaknya hubungan mereka. 

Perginya Maldini dan Massara membuat beberapa pemain inti Milan berlabel bintang pun mengekspresikan kekecewaan. Mereka diantaranya Theo Hernandez, Sandro Tonali, Mike Maignan dan Rafael Leao. 

Sejak Paolo Maldini menjabat sebagai direktur teknik AC Milan pada musim 2019/2020, prestasi Milan kembali naik. Salah satunya dengan menjuarai Seria A Liga Italia musim 2021/2022. Gelar yang lama ditunggu Milan yang terakhir kali mereka rengkuh di musim 2010/2011. 

Selama menjalankan tugas dari balik layar AC Milan, Paolo Maldini dan Ricky Massara juga berjasa mengikat dan mempertahankan sejumlah pemain bintang. Meskipun tawaran gaji dari klub lain lebih besar, tetapi pemain seperti Leao dan Theo Hernandez memilih setia bersama Rossoneri. Hal ini dikarenakan oleh jelasnya visi dan misi klub yang dibangun oleh manajemen di bawah kontrol Maldini dan Massara. 

Efek besar dari lengsernya Paolo Maldini adalah pemain seperti Theo Hernandez dan Rafael Leao akan memilih meninggalkan Milan pada tranfer musim panas mendatang. Kondisi yang sama akan dilakukan oleh kiper Mike Maignan yang tidak akan memperpanjang durasi kontraknya di kota Milan. Terlebih klub kaya Inggris, Chelsea telah menyatakan ketertarikannya kepada sang kiper. Seperti diketahui, ketiga pemain ini sangat memberikan kontribusi besar dalam permainan Milan.

Tidak menutup kemungkinan pemain lain akan melakukan hal serupa. Bagaimanapun juga chemistry antara Paolo Maldini, pelatih Stefano Pioli dan para pemain telah terbangun dengan baik. Sehingga, perpecahan antaran presiden klub dengan direktur teknik justru kan merusak chemistry yang telah ada. 

Minggatnya Paolo Maldini jelas melukai hati para fans. Maldini tetaplah memiliki memori dan histori yang sulit ditinggalkan para fans. Ia adalah legenda hidup Milan. Bahkan dimulai dari bapaknya, Cesare Maldini. Kecintaan Maldini pada Milan sudah pasti tidak diragukan lagi. Sama halnya dengan kecintaan tifosi Milan kepadanya. 

Mungkin keputusan presiden Milan juga memiliki dampak rencana jangka panjang yang positif. Gerry Cardinale ingin mencapai prestasi yang lebih tinggi, yakni kembali berjaya di Liga Champions Eropa. Tersingkirnya Milan dari tim sekota, Inter di babak semifinal Liga Champions musim ini bisa jadi ikut mendorong tingginya tensi dirinya dengan Paolo Maldini.

Mengembalikan DNA Eropa AC Milan masih menjadi pekerjaan rumah yang besar bagi siapapun yang memiliki AC Milan. Sejak presiden Silvio Berlusconi meninggalkan AC Milan, prestasi Rossoneri mengalami kesulitan untuk terdongkrak kembali. Barulah ketika CEO baru AC Milan, Ivan Gazidis menunjuk Paolo Maldini menjadi direktur teknik AC Milan, prestasi Milan kembali naik, yakni raihan scudetto di musim 2021/2022.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline