Kejutan pemecatan pelatih sepanjang trimester pertama tahun 2023 belum berhenti. Setelah Julian Nagelsmann di Bayern Munchen, Antonio Conte di Chelsea, kali ini yang palin anyar adalah dipensiunkannya pelatih Chelsea, Graham Potter. Ia adalah pelatih kedua yang dipecat pemilik Chelsea musim ini, di mana pendahulunya, Thomas Tuchel juga mengalami nasib serupa.
Pemicu pemecatan Graham Potter tidak lain adalah hasil minor yang beruntun diberikannya ke publik Stamford Bridge. PHP yang terlalu panjang dari rentetan hasil negatif yang ikut berdampak pada kondisi psikologis para pemain di atas lapangan. Kekalahan 0-2 dari Aston Villa di kandang sendiri akhir pekan lalu menjadi pertandingan terakhir Potter sebagai manajer The Blues.
Dalam lima pertandingan terakhir di Liga Primer Inggris, Chelsea hanya mampu meraih dua kali kemenangan, dua kali kalah dan sekali seri. Catatan lainnya adalah Potter memberikan kekalahan kesepuluh Chelsea dalam semusim, terbanyak dalam sepuluh tahun terakhir. Kemudian, catatan produktivitas Chelsea selama ditangani Potter juga menurun. Hingga pekan ke-28 kompetisi Liga Inggris, para punggawa The London Pride hanya mampu melesakkan 29 gol dan justru kebobolan lebih banyak, 30 gol.
Dukungan penuh jajaran direksi yang selama ini menopang dan membentengi Potter luluh setelah Chelsea terlempar dari posisi 10 besar di papan klasemen. Chelsea makin menjauhi zona Eropa, jangankan Liga Champions, masuk zona Liga Eropa dan Liga Konferensi pun Chelsea sudah menjauh. Thiago Silva dkk terjerembab keluar dari 10 besar, duduk di posisi ke-11 klasemen sementara dengan 38 poin, tertinggal 12 poin Manchester United , posisi keempat klasemen, batas akhir zona Liga Champions.
Graham Potter yang selama ini minim berkomentar negatif dari hasil negatif anak asuhnya memang sudah diperkirakan sejak awal Januari lalu untuk dipecat. Tidak sangar saat main di kandang. Potter mampu membuat Chelsea menguasai permainan, tapi sangat minim dalam kreatifitas produktifitas gol.
Potter masih berharap dukungan penuh fans Selasa pekan ini menghadapi Liverpool, akan tetapi Potter tak akan menjadi sosok pelatih di pinggir lapangan Chelsea lagi.
Terlalu lama PHP, Chelsea terancam tanpa gelar musim ini dan kemungkinan hanya bisa ikut di kompetisi domestik musim depan. Chelsea yang bertabur bintang seperti tim amatir di liga Inggris. Potter sudah diberi sedert pemain bintang di semua lini, tapi ramuan taktiknya tak bisa memberikan harmonisasi dan irama permainan seperti yang diharapkan pemilik dan fans.
Calon Suksesor
Sepeninggal Graham Potter, Bruno Saltor akan menjadi pelatih interim Chelsea. Ia diberi tanggung jawab untuk memperbaiki posisi The Blues dengan sisa 10 pertandingan di liga dan diharapkan mampu melangkah lebih jauh lagi di Liga Champions. Chelsea masih bermain di perempatfinal Liga Champions musim ini.
Todd Boehly dan Eghbali selaku pemilik Chelsea diperkirakan akan mengontrak eks pelatih Bayern, Julian Nagelsmann sebagai suksesor Potter. Komunikasi dengan Nagelsmann masih berlangsung. Nama eks manajer Tottenham dan PSG turut masuk radar. Selain itu, dikabarkan pula Ruben Amorim, pelatih Sporting asal Portugal juga dilirik Chelsea.