Lihat ke Halaman Asli

Yulius Roma Patandean

TERVERIFIKASI

English Teacher (I am proud to be an educator)

Pengalaman Terkena Asam Urat dan Cara Mengatasinya

Diperbarui: 15 Maret 2023   13:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Asam urat atau gout, umumnya menyerang persendian jempol kaki. Sumber gambar: wikimedia commons.

Di usia yang masih tergolong muda, 38 tahun, saya sudah terkena salah satu peradangan yang begitu menyakitkan.  Sebuah peradangan yang menyerang persendian. Umumnya yang terserang radang ini adalah persendian di jempol kaki. Dari penjelasan singkat ini sudah pasti saya menderita asam urat atau yang lazim dikenal di dunia kesehatan gout.

Mengutip Centers for Disease Control and Prevention, gout adalah radang sendi yang menyakitkan, sering terjadi pada persendian jempol kaki dengan dua gejala yakni gejala memburuk (flares) dan tanpa gejala (remissions). 

Hampir setahun yang lalu, tepat tanggal 1 Mei tahun 2022, pertama kalinya saya terjangkit peradangan sendi asam urat. Setelah mengikuti ibadah hari Minggu di gereja, saya bertolak ke rumah salah satu rekan alumni pascasarjana untuk mengikuti acara syukuran kecil-kecilan. Kebetulan empat hari sebelumnya kami selesai mengikuti yudisium pascarasjana di salah satu kampus negeri di Tana Toraja.

Hari itu kondisi fisik saya baik-baik saja dan normal. Oleh karena perjalanan yang jauh kurang lebih 6o km, saya bersama istri dan anak-anak tiba di rumah rekan menjelang sore. Tiba di halaman rumah, langsung disuguhi dengan makanan dan lauk pauk beraneka ragam. Menu yang paling mencolok adalah ikan mas bakar. Ikan mas ini adalah ikan air tawar primadona di Toraja. 

Sekitar dua ekor ikan mas bakar ukuran sedang habis saya lahap tanpa nasi. Nikmat tiada duanya apalagi ditambah ulekan lombok khas Toraja, yakni lombok "katokkon."

Gejala Awal Asam Urat

Tanda-tanda saya terkena asam urat pun tanpa prediksi sama sekali. Selesai makan hingga tiba di rumah kembali masih normal. Tidak ada yang aneh pada tubuh saya. Saya pun tertidur. Sekitar pukul 11 malam, tiba-tiba saya terbangun, tubuh saya agak panas, terutama di bagian kaki kiri sekitar lutut ke bawah. Kemudian kaki kiri agak berat saya gerakkan. Bergeser sedikit terasa perih di jempol kaki kiri. Saya menyalakan lampu dan ternyata ada benjolan warna merah diselimuti kulit tipis dan seolah-olah transparan tepat di persendian jempol kaki kiri saya. 

Lalu istri saya bangunkan. Saya tanyakan gejala yang terjadi pada kaki. Oleh karena istri adalah seorang perawat, maka tentu saja ia langsung tahu gejala yang saya alami. 

Dilihat dari tanda-tandanya, ini adalah asam urat. Ada benjolan kemerahan tepat di persendian jempol kaki.

Kesimpulannya, malam itu saya sah terkena asam urat. Saya susah tidur. Untuk meringankan rasa nyeri di persendian, saya merendam kaki pakai air hangat. Nyerinya berkurang, tapi setengah jam kemudian nyeri datang lagi. Malam itu saya susah tidur hingga masuk tanggal 2 Mei 2022, Idul Fitri.

Saya membuka handphone dan ternyata banyak undangan dari rekan-rekan dan keluarga Muslim untuk berkunjung ke rumah mereka merayakan Idul Fitri. Hari itu saya tak  bisa berbuat apa-apa. Niat makan terhenti sudah. Saya lebih banyak menggantung kaki di rumah. 

Sore harinya saya memaksakan diri mengendarai motor matic ke rumah salah satu dosen pembimbing saya. Setangah menyeret kaki saya masuk ke rumahnya. Beliau kaget melihat saya dan kaki kiri yang bengkak. Pak dosen pun berujar itu asam urat. Beliau memberi saya enam bungkus obat herbal untuk saya konsumsi. dan langsung saya minum dua kapsul. Tak sampai sepuluh menit, nyerinya hilang. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline