Pendidik memegang peran penting untuk mencerdaskan anak bangsa. Tantangan dan godaan silih berganti mempengaruhi kinerja pendidik. Kadang harus menyerah pada situasi dan kondisi di lapangan. Seringkali pula tergoda oleh sisi materi, finansial berbasis gaji.
Saya bersama puluhan rekan pengajar program smart school Disdik Sulawesi Selatan tak terlepas dari tantangan dan godaan di atas. Di awal rekrutmen tenaga pengajar tahun lalu, berhembus kabar akan jumlah tunjangan pengajar smart school senilai 5 juta per bulan. Sontak membuat guru-guru jenjang SMA megeri di Sulsel tertarik bergabung.
Proses demi proses berjalan hingga pada akhir semester 1. Realisasi program andalan gubernur Sulawesi Selatan ini tercapai maksimal.
Seiring berjalannya waktu, riak-riak pun mulai bermunculan dari para GSS (Guru Smart School). Capek di jalan bolak-balik ke studio dari daerah. Habis biaya, siswa terbengkalai di sekolah, dll.
Pada akhirnya, di semester kedua sejumlah rekan resign dari program ini. Ada yang resign karena pilihan sendiri dan ada pula yang di-resign-man oleh sistem.
Oleh karenannya GSS yang masih bertahan maupun pendatang baru harus memiliki endurance. Endurance ini terlait langsung dengan kemampuan melayani pendidikan tanpa mendahulukan kebutuhan finansial.
tan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI