Lihat ke Halaman Asli

Ovan Rangga Firmansyah

Mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Airlangga

Joko Dolog: Arca Kuno di Tengah Modernitas Kota Surabaya

Diperbarui: 5 April 2024   16:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: http://hdl.handle.net/

Tidak banyak orang yang menyadari keberadaan dari Arca Joko Dolog yang disimpan di jantung Kota Surabaya. Arca tersebut tersimpan baik di sebuah pendopo yang teduh dan menenangkan. Di dalam wilayah pendopo juga terdapat banyak arca dan patung peninggalan masa kerajaan.

Arca ini memiliki sejarah yang cukup panjang, baik dari asal-usulnya hingga riwayatnya yang sampai berada di kota pahlawan. Menurut pemaparan sang penjaga, asal-usul penamaan Joko Dolog berasal dari kondisi arca ini saat pertama kali ditemukan. Pada saat awal ditemukannya, arca ini berada di tengah-tengah sekumpulan gelondongan kayu jati dolog, yang seakan-akan arca ini dilindungi oleh kayu dolog, sehingga orang-orang pada saat itu menamainya Arca Jogo Dolog (Arca yang dijaga oleh kayu dolog).

Sumber: Dokumen Pribadi

Menurut sejarahnya, arca ini merupakan perwujudan dari Raja Kertanegara, raja terakhir dari Kerajaan Singasari. Dapat ditemukan juga teks berhuruf pallawa di bagian bawah yang mengelilingi arca. Teks berhuruf pallawa tersebut masih dapat dilihat dengan jelas, jadi untuk kalian yang memahami bahasa sansekerta bisa langsung saja datang dan membaca teks tersebut.

Menurut buku Hikajat Soerabaja Tempo Doeloe karya Dukut Imam Widodo, arca ini sampai di Surabaya sekitar tahun 1827. Bahkan G. H. Von Faber, sejarawan Surabaya pada masa kolonial berpendapat bahwa arca tersebut merupakan perlambang Kota Surabaya.

Sumber: Dokumen Pribadi

Berdasarkan pemaparan dari tim Oud Soerabaja Hunter, arca tersebut akan dibawa ke negeri Belanda melalui Sungai Brantas (karena ditemukan di daerah Mojokerto) kemudian menuju ke Kalimas dan langsung berlayar ke negeri Belanda. Namun, pada saat sampai di Kalimas sisi belakang Gedung Grahadi, kapal tersebut ambles. Akhirnya, arca tersebut disimpan di taman depan Gedung Grahadi yang dahulu bernama Krosenpark (sekarang Taman Apsari).

Komplek Arca Joko Dolog dapat dikunjungi setiap hari sekitar pukul delapan pagi hingga lima sore. Lokasinya terletak di belakang Taman Apsari, lebih tepatnya di belakang warung nasi goreng. Lokasinya juga dekat dengan deretan restoran dan hiburan malam di Surabaya. Sehingga Arca Joko Dolog dapat menjadi salah satu destinasi wisata ketika mengunjungi jantung Kota Surabaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline