Lihat ke Halaman Asli

Pada Ahok, Megawati Mengulang Kisah Jokowi?

Diperbarui: 13 Maret 2016   15:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Pada Ahok, Megawati Mengulang Kisah Jokowi?"][/caption]

Sumber Gambar

Masih ingat bagaimana PDIP akhirnya mendeklarasikan Jokowi sebagai calon presiden? Penuh intrik dan jalan berliku. Pencapresan Jokowi yang merupakan kader PDIP sendiri tidaklah mulus, namun didahului oleh dukungan masyarakat atau relawan terlebih dahulu, sehingga menyebabkan nyaris PDIP terbelah, sebagian anggota PDIP mendukung Megawati sebagai calon presiden, sebagian lain mendukung Jokowi.

Namun, pada akhirnya Megawati dengan kebesaran jiwanya memutuskan untuk mengusung Jokowi. Deklarasi Megawati sang ketua PDIP mencapreskan Jokowi diumumkan pada 14 Maret, 2014, pukul 14.40wib di kantor DPP PDIP, Lenteng Agung. Megawati juga menginstruksikan tiga perintah harian bagi seluruh elemen PDI Perjuangan: (1) dukung Joko Widodo sebagai calon presiden dari PDIP; (2) Jaga dan amankan pemilu legislatif, TPS-TPS dan proses penghitung dari kecurangan dan intimidasi; dan (3) teguh dan mengawal demokrasi di Republik Indonesia tercinta.

Selain ketiga perintah itu, Megawati memberikan perintah agar Jokowi jika menjadi Presiden harus menjalankan Trisakti dalam setiap keputusan politik dan menyejahterahkan rakyat Indonesia serta harus mengawal politik pro rakyat menuju Indonesia hebat.

Tiga bulan sebelumnya pada 20 Januari 2014, sekitar 400 orang dari para tokoh tua PDI Perjuangan yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Tengah mendeklarasikan "Relawan Pro Joko Widodo (Jokowi) Calon Presiden 2014," di Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (20/1/2014). Mereka akan mendorong Gubernur DKI Jakarta itu diusung sebagai capres oleh PDIP. "Deklarasi ini tidak ingin membenturkan semangat rakyat dengan PDI Perjuangan, yang penting ingin mengantarkan Jokowi sampai menjadi calon Presiden 2014 dari partai ini," kata Gunawan Wiro Sarojo pemerkarsa deklarasi disela-sela acara seperti dikutip Antara, saat itu.

Bahkan, relawan Jokowi terus-menerus melakukan berbagai manuver untuk menggalang dukungan terhadap Jokowi menjadi Presiden RI 2014-2019. Gerakan masif dan tak kenal henti relawan Jokowi pada akhirnya membuahkan hasil.

Awalnya hanya PDIP sendirian yang mengusung pencapresan Jokowi, menyusul Nasdem, PKB, Hanura dan PKPI.

 

Kasus Ahok

Siapapun kenal Ahok. Ia sosok yang kontroversial. Ahok pemarah dan pemaki, demikian ia dikenal. Namun, Ia --saya sebut-- sebagai tokoh yang anti mainstream seperti halnya Jokowi. Ahok adalah satu-satunya gubernur yang tanpa kompromi --dengan perhitungan-- melawan parlemen DKI Jakarta soal anggaran. Ia benar-benar tak membiarkan adanya kongkalikong anggaran antara anak buahnya dan parlemen atau bahkan antara dirinya dengan parlemen. Ia tak mau anggaran untuk pembangunan untuk sekedar bagi-bagi proyek. Ia terapkan transparansi anggaran kepada masyarakat. Ia unggah seluruh rapat dengan bawahannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline