Lihat ke Halaman Asli

[HUT RTC] Pantun Melukis Bayangan

Diperbarui: 9 Maret 2016   11:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Pantun Melukis Bayangan. Sumber gambar: http://flickmagazine.net/foto_berita/16Tenggelamnya"][/caption]Minggu Kedua (terinspirasi novel)

Tuhan menuntun kemana aku melangkah
dari ujung sana ke ujung batas sini
tak terasa mengembara tiga purnama sudah
lalu nikmat Tuhan yang mana lagi yang kuingkari?

sunset itu melukis bayanganku
bayangan siluet nan gelap temaram
tak terperi rasa syukurku
memandang keindahan menjelang malam

ombak di lautan memecah kesunyian
lalu ketenangan menyelinap dalam diri
tidak lelah setiap perjalanan
jika disertai gembira di hati

matahari terbenam indah pemandangan
diiringi gelombang semilir perlahan
sungguh suka duka akan bergantian
itu sunnah Tuhan dalam kehidupan

indahnya senja tampak dari kejauhan
warnanya bersemu oranye kemerahan
sungguh dalam situasi kesulitan
jelas ada solusi kemudahan

ikan berenang di kedalaman laut biru
sore hari pulang bersama kelompoknya
tak perlu air mata duka sampai dirasa haru pilu
tenang saja selalu ada suka cita di sebaliknya

awan senja beriring berjalan perlahan
menyebar luas bak kapas bertabur
agar kebahagiaan cinta dapat tambahan
kita mesti pandai bersujud bersyukur

angin sepoi semilir sejuk menerpa
kesegaranlah yang kita rasa
jika duka cita datang menjenguk kita
kesabaran hati pikiran yang dapat melawannya

-------mw-------

Sumber Inspirasi:
"Tenggelamanya Kapal van Der Wijck"
Novel Karya Buya Hamka

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline