Lihat ke Halaman Asli

Ada Korban Pedofilia Kedua, JIS Surga bagi Pelaku Pedofilia Internasional?

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13983864181272700485

[caption id="attachment_321296" align="aligncenter" width="542" caption="http://media.viva.co.id/thumbs2/2014/04/24/248908_kepala-sekolah-jis--timothy-carr--kiri-_663_382.jpg"][/caption]

Miris mengikuti kisah tragis anak-anak Indonesia yang menjadi korban pedofilia di Jakarta International School (JIS) di Pondok Indah, Jakarta Selatan. Apalagi sikap tertutup yang ditunjukkan oleh JIS kepada pemerintah dan masyarakat Indonesia.

Setelah AK (6), korban kekerasan seksual di Jakarta International School (JIS), Pondok Indah, Jakarta Selatan, bertambah. Korban kedua yang juga murid Taman Kanak-kanak (JIS) JIS bahkan menderita selama 3 bulan. "Kekerasan (seksual-red) terjadi sejak bulan Januari hingga pertengahan Maret," kata Sekretaris Jenderal Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda di Jakarta, Kamis 24 April 2014 demikan berita Vivanews. Sumber disini.

Yang lebih miris lagi seperti yang diungkap oleh BBC, bahwa penjahat pedofilia buronan FBI William James Vahey pernah mengajar di Jakarta International School itu.

BBC menulis berdasarkan catatan FBI, ia diketahui pernah mengajar di Jakarta International School pada 1992 hingga 2002.

Di laman website mereka, FBI menulis bahwa korban-korban Vahey diduga sebagai siswa Amerika Serikat dan warga negara lain yang pernah dididiknya sejak 1972. "Sebuah USB milik Vahey yang diberikan kepada FBI mengungkap foto-foto porno anak-anak lelaki berusia antara 12 hingga 14 tahun dalam kondisi tertidur atau tidak sadarkan diri," tulis FBI.

Foto-foto itu diberi lokasi dan tanggal yang merujuk ke tempat-tempat ia pernah mengajar.

Lebih lanjut, FBI menyatakan bahwa ketika Vahey ditanya mengenai foto-foto tersebut, ia dilaporkan mengaku telah melakukan pelecehan seksual kepada anak-anak lelaki selama hidupnya dan ia memberi mereka obat tidur sebelum melakukan aksinya. Sumber disini.

Saat dikonfirmasi kepada Kepala Sekolah Jakarta International School (JIS) Timothy Carr, saat ditanyakan mengenai proses perekrutan Vahey di JIS, Carr tak dapat menjawab pertanyaan itu dengan lengkap. Pria yang baru empat tahun menjadi Kepala Sekolah di JIS itu mengaku bahwa itu adalah pertanyaan yang sulit untuk dijawab.

"Itu (Vahey menjadi guru di JIS) sudah sekitar 23 tahun lalu. Kala itu saya bahkan belum bekerja di tempat ini. Namun saya rasa sulit untuk mengecek latar belakang Vahey," kata Carr.

Carr beralasan bahwa di tahun 90an, teknologi belum canggih seperti saat ini. "Berbeda dengan saat ini yang sudah lebih mudah untuk mengecek seseorang melalui intenet," kata dia. Sumber disini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline