Lihat ke Halaman Asli

Asyik Melewatkan Malam dalam Sajak

Diperbarui: 18 Juni 2015   00:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1411128111107074637

[caption id="attachment_343349" align="aligncenter" width="522" caption="Laga Desah Malam dalam Gubahan Musisi"][/caption]

Sumber Gambar

sekelebat bayangan senyap menyelinap
dalam remang keheningan sore yang sepi
hari pun mendekatkan gelap
malam kelam segera menggelar sepi

jika binatang berjalan beriringan kembali ke sarang
jika batas cakrawala senja hendak datang
jika ombak menggebu yang biasa lantang lalu mendatar
jika pepohonan berdiri diam kaku kekar

angin yang berhembus lembut pun mulai rehat
langit biru tampak buram suram
sang kala tetap berjalan pasti terasa cepat
sang bulan pun melongokkan matanya yang terpejam

tetesan keringat membasah pun telah menguap
wewangian dalam indera menjadi rasa aroma tak sedap
kesegaran mengubah melangkah dalam batas kelesuan
nyala sinar mata tak lagi memberikan ketajaman

siang berubah petang
sore hari telah datang
waktu maghrib menjelang
kita kembali pulang

otot urat kaku pegal
otak benak penat
dada hati mudah kesal
perut susut haus cekat

air tenang di pemandian dialirkan
mengguyur seluruh inchi jengkal badan
hilangkan kelesuan datangkan kesegaran
usir kepenatan kembalikan kenyamanan

makanan dibumbu diolah dimasak dihidangkan
perut terisi berhenti sebelum mengenyangkan
air segar di cangkir gelas dikucurkan
tenggorokan terlewatkan air dalam tiga tegukan

doa khusyuk ibadah dengan kepala disujudkan
menenangkan pikiran dan hati sanubari
birahi dinyamankan dalam dekapan suami istri
badan dibujurtidurkan dalam peristirahatan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline