Lihat ke Halaman Asli

Insiden Air Asia Indonesia, Dibalik Pujian Ada Ancaman Perpanjang Larangan Terbang ke Eropa?

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14199922531597348502

[caption id="attachment_362453" align="aligncenter" width="578" caption="Industri Penerbangan Indonesia Perlu Berbenah Diri Ke Arah Lebih Baik dan Profesional dan Profitable"][/caption]

Sumber Gambar

Dunia memuji Indonesia. Dunia internasional memuji kemampuan tim SAR Indonesia yang mampu menemukan AirAsia QZ8501 dengan cepat dan dianggap sebagai salah satu tim SAR terbaik di Asia. Media online www.detik.com menyebut bahwa operasi pencarian ini disebut sebagai pencarian tercepat sepanjang sejarah tragedi penerbangan dunia.

Kemarin pujian terhadap Indonesia diungkap oleh negara lain. Pasalnya Indonesia cepat tanggap menangani hilangnya Air Asia QZ8501 yang hilang kontak sejak pukul 6.17 wib 28 Desember 2014 setelah sekitar satu jam lepas landas dari Bandara Internasional Juanda Surabaya menuju Bandara Internasional Changi Singapura.

Pujian itu datang dari Greg Waldron Managing Editor FlightGlobal untuk wilayah Asia seperti yang diberitakan oleh Wall Street Journal (WSJ). Waldron dalam WSJ yang dikutip oleh www.kompas.com Selasa 30 Desember 2014) menyebut bahwa Indonesia memiliki kemampuan pencarian dan penyelamatan paling terdepan di antara negara-negara Asia.

"Indonesia telah berpengalaman menghadapi bencana sehingga mereka memiliki kemampuan yang sangat bagus dalam menginvestigasi berbagai insiden," ungkap Waldron

Demikian juga Mark Martin seorang konsultan penerbangan independen, Martin Consulting, mengatakan bahwa Indonesia memiliki kapal laut tanpa awak yang mampu melacak keberadaan benda di bawah laut. "Jika ada pesawat yang tenggelam di laut, saya yakin, pihak Indonesia bisa dengan cepat melacaknya dan proses pencarian akan berhasil," tutur dia.

Martin juga menyarankan agar kru pesawat juga dilatih untuk memahami kondisi perairan yang ada dalam rute penerbangan di Indonesia dan memiliki kemampuan navigasi standar ketika dalam keadaan darurat.

Selain itu juga Toni Fernandes CEO AirAsia mengapresiasi tim SAR yang dengan cepat mampu menemukan posisi jatuhnya pesawat. "Kami sangat berterima kasih kepada Basarnas yang dengan cepat menemukan korban. Saat ini, fokus kami adalah bagaimana mengevakuasinya," tutur Fernandes.

Bahu-membahu: Kerja Keras dan Doa

Tanpa babibu dan bla bla bla sejak Air Asia QZ 8501 dinyatakan hilang kontak oleh ATC Bandara Soekarno-Hatta Presiden Jokowi mengadakan konferensi pers di Papua terkait hilang kontaknya pesawat AirAsia QZ8501 rute SBY-Sing," kata Ibu Negara Iriana Widodo melalui akun Twitter pribadinya @IrianaJokowi, Minggu (28/12/2014).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline