Lihat ke Halaman Asli

Jokowi Kangen Ahok: Dua Jumat yang Membuka dan Menutup Kegemparan Politik

Diperbarui: 17 Juni 2015   12:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14214217461143483188

[caption id="attachment_364758" align="aligncenter" width="482" caption="Gue tuch demen banget ame gaya loe: Atasan - Bawahan. Erat tanpa Sekat. "][/caption]

Sumber Gambar

Di tengah hiruk pikuk hingar bingar perdebatan apakah melantik atau tidak calon Kapolri Komjen Budi Gunawan dengan segala konsekuensinya. Presiden untuk ketiga kalinya datang ke Balaikota, alasan yang diungkap ke media adalah periksa gigi. Persisnya, kita tidak tahu apakah gigi Presiden berlubang atau cenut-cenut atau hanya periksa gigi rutin. Yang jelas ke Balaikota.

Kunjungan sebelumnya, dimana tuan rumah Gubernur DKI Jakarta Ahok dan Wakilnya Djarot tidak ada saat itu. Kompas online memberitakan kedatangan Presiden Jokowi ke Balaikota tanpa adanya agenda. Datang tiba-tiba hari Jumat, 9 Januari 2015 pukul 19.10 waktu Indonesia bagian Barat. Tentu saja sambangan nonprotokoler itu menggemparkan para wartawan dan seluruh isi Balaikota.

Oleh karena si tuan rumah Ahok-Djarot tak ada, Presiden yang datang langsung di Gedung Blok-F Balaikota, lantai-2 bersama pengawalnya Paspamres tak lama di Balaikota. Tak ada sepatah kata terucap yang terlontar dari bibirnya. Ia hanya melambaikan tangannya kepada para jurnalis.

Jurnalis yang ada di Balaikota pun tak sempat dan tak bisa mengorek apa-apa dari Presiden saat itu, padahal di hari itu juga hari Jumat 9 Januari 2015, Presiden pada malam harinya membuat gempar seantero jagad perpolitikan Indonesia yaitu mengirimkan surat pengajuan calon tunggal Kapolri Komisares Jenderal Budi Gunawan. Ya, karena tak ketemu Ahok rasa rindu Presiden jadi tak tersalurkan, makanya kegemparan politik timbul sebagaimana yang kita lewati bersama. Penunjukan Budi Gunawan tersebut tertuang dalam surat yang ditandatangani Presiden Jokowi dan ditujukan kepada Ketua DPR RI. Surat bernomor R-01/Pres/01/2015 tertanggal 9 Januari 2015 terkait pengusulan Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri beredar di dunia maya.

Seminggu berselang hari ini hari Jumat 16 Januari 2015 petang tadi, Presiden seperti dalam pembuka artikel di atas datang lagi ke Balaikota, kali ini Presiden rindunya tersalurkan. Presiden bertemu mantan wakilnya saat menjabat jadi Gubernur DKI Jakarta. Ahok tentu saja senang bisa bertemu dengan Presiden yang tetap jadi atasannya. Selama satu jam keduanya bersama. Ahok bahkan memamerkan interior Balaikota yang sekarang berubah sesuai seleranya. Terlihat Presiden tertawa-tawa di sisi Ahok entah apa yang mereka perbincangkan sehingga Presiden tertawa-tawa gembira. Apakah menertawakan kekisruhan politik akibat pencalonan Komjen Budi Gunawan atau lainnya. Tapi, Presiden Jokowi mengaku, saat dulu menjadi Gubernur DKI, dia tidak pernah menghias ruang kerjanya dengan bunga ataupun binatang peliharaan.

"Sekarang kolamnya sudah penuh dengan ikan. Ikannya gede-gede," kata Jokowi tertawa. Selain memamerkan peliharaan burung murai batu dan ikan koi, Basuki juga menunjukkan beberapa perubahan lainnya, misalnya sofa dan bunga anggrek.

Ahok pun mengaku bahwa ia menceritakan bekas ruang kerja Pak Jokowi saat menjabat Guberrnur DKI telah ia ubah.

"Saya bilang ke Pak Jokowi, ruang kerjanya sudah saya ubah, Pak. Pak Jokowi tanya, apa saja yang diubah? Ya saya kasih anggrek, ikan koi, sofanya Pak Jokowi saya keluarkan dan ditaruh meja karena banyak staf saya masuk ke dalam (ruang kerja)," kata Ahok.

Yang jelas Presiden senang sekali bertemu Ahok, bisa jadi ia kangen sama Ahok, wakilnya yang terkenal galak. Coba kalau Ahok jadi wakil presiden. Tentu asyik, khan walaupun galak, Ahok konsekuen dan tidak ngrecoki Pak Jokowi. Malah dukung 100%. Keduanya kompak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline