Lihat ke Halaman Asli

Jejak Kidung Setia

Diperbarui: 17 Juni 2015   11:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14229226872107433322

[caption id="attachment_366991" align="aligncenter" width="420" caption="Kidung Setia"][/caption]

Sumber Gambar

-------------------------

Jika waktu tidurku saja aku tak tahu
lalu kapan aku bisa memimpikanmu?
Jika bulan saja kadang tak sempurna
bagaimana bisa kita terpisah lama?

ombak-ombak di laut
dalam kelam malam yg semakin larut
sunyi sunyi tak ada lagi bunyi
apalagi burung camar bernyanyi

tiup angin-angin semilir
dalam kidung lagu getir
menggetarkan pelita hati
padam lalu tak sadarkan diri

tapi aku kan setia sampai mati
mencintamu tak kan pernah sepi
mencintamu bak merahnya bunga
di tengah duri perih mendera

setiaku adalah harga mati
bak elips berputarnya bumi
acuh dengan segala gejolak yang menggelora
apatah di dalamnya suka duka mendera

-------mw-------

*) Penulis adalah Jokowi Lover yang lebih cinta Indonesia
**) Buat istriku tercinta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline