[caption id="attachment_369128" align="aligncenter" width="558" caption="Sekjen PBB Ban Ki Moon saat konferensi pers"][/caption]
Menjelang eksekusi terpidana mati, dunia internasional makin intensif menekan Indonesia. Kegagalan lobi pembatalan hukuman mati gembong narkoba oleh baik LSM lokal/internasional maupun beberapa negara seperti Brasil, Belanda mengusik perhatian Persatuan Bangsa Bangsa (PBB). Kini, Sekjen PBB Ban Ki Moon menggunakan kedudukannya untuk menekan Indonesia demi membatalkan eksekusi terpidana mati. Memang, Pemerintah Indonesia bulan Februari ini berencana mengeksekusi mati 11 orang terpidana mati termasuk sebagian besar pelaku kejahatan narkoba berat berasal dari Brasil, Filipina, Perancis, Nigeria, Ghana dan termasuk 2 warga negara Australia yaitu Andrew Chan dan Myuran Sukumaran atau dikenal sebagai pelaku Bali Nine.
Sabtu, 14 Februari 2014, the Guardian bersumber dari Reuters menyebut pada Jumat, 13 Februari 2014 Ban Ki Moon ikut mendesak Indonesia untuk membatalkan rencana eksekusi mati itu setelah PM Australia Tony Abbott menyatakan bahwa jutaan warga negara Australia menunjukkan rasa prihatin dan marah akan nasib kedua warga Australia itu dalam waktu dekat.
[caption id="attachment_369129" align="aligncenter" width="560" caption="Juru Bicara PBB Stephane Dujarric"]
[/caption]
"PBB menentang hukuman mati untuk semua kasus," kata Juru Bicara PBB Stephane Dujarric. "Sekjen PBB mendesak Pemerintah Indonesia agar eksekusi terpidana mati yang tersisa karena penyalahgunaan narkoba tidak dilakukan."
Stephane Dujarric mengatakan lebih lanjut bahwa Sekjen PBB telah berbicara dengan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi, Kamis sebelumnya untuk mengungkapkan keprihatinannya atas penerapanhukuman mati di Indonesia."
Protes keras juga disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop yang menyatakan warganya bisa melakukan boikot wisata ke Indonesia.
[caption id="attachment_369133" align="aligncenter" width="559" caption="Menlu Australia Julie Bishop protes keras"]
[/caption]