Menjadi fotografer street ternyata bukan tanpa resiko. Fotografer yang paling beresiko adalah fotografer jurnalistik khususnya yang meliput berita perang atau demonstrasi yang rusuh. Dalam keadaan perang, kondisi memang tidak menentu dan tidak terduga sehingga resiko sangat tinggi. Fotografer bisa saja terluka atau bahkan terbunuh. Namun ternyata hal inipun bisa terjadi pada fotografer jalanan. Beberapa waktu yg lalu saya membaca sebuah berita di petapixel.com tentang seorang street photographer bernama Math Roberts yang luka-luka dan kameranya hancur.
Insiden ini terjadi sepulang dari Notting Hill Carnival. Ketika Math berjalan kembali ke hotelnya, dia melihat sepasang kekasih yang sedang berpelukan. Instingnya sebagai street photographer tergerak dan dia mengambil foto secara candid. Tetapi rupanya aksinya ketahuan oleh si cewek. Cowoknya marah dan tanpa berkata-kata dia menghajar Math sampai mukanya babak belur dan membanting kameranya sampai hancur. Untung kamera Math diasuransikan.
Tips dan trik
Sebagai fotografer jalanan sebisa mungkin kita menghindari insiden yang terjadi pada Math. Tips dan trik supaya hal itu tidak terjadi adalah: minta ijin, pakai lensa panjang, jangan sampai ketahuan. Saya sendiri sebagai fotografer jalanan menerapkan tips yang ketiga: jangan sampai ketahuan. Tips ini akan menghasilkan foto yang paling bagus karena alami dan sensasi street fotografi. Lensa tele biasanya aman tetapi kita menjauhkan diri dari subjek foto sehingga sensasi street-nya kurang terasa. Sedangkan tips pertama, minta ijin akan menjadikan foto tidak natural lagi.
Foto-foto dalam tulisan ini saya buat di berbagai tempat dengan pendekatan candid. Dibutuhkan kesabaran dan keberuntungan untuk dapat foto mesra yang baik. Berhati-hati adalah salah satu kunci, jangan sampai berurusan dengan subjek foto apalagi polisi. Pakailah kamera dan lensa kecil yang tidak menarik perhatian. Saya biasanya memakai kamera mirrorless warna hitam dengan lensa 35mm atau 50mm yang ringkas.
Selamat mencoba menangkap momen cinta, tapi hati-hati jangan sampai ketahuan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H